Bank Indonesia Perwakilan Jabar Waspadai Dampak Virus Corona pada Perkembangan Ekonomi Jawa Barat
Sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar baru, Herawanto akan memantau sekaligus mewapadai resiko atau dampak negatif penyebaran virus corona.
Penulis: Siti Fatimah | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat yang baru, Herawanto akan memantau sekaligus mewapadai resiko atau dampak negatif penyebaran virus corona.
Herawanto mengatakan bahwa Bank Indonesia siap melakukan langkah sinergis dan kolaboratif dengan segenap mitra strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi dan pengembangan ekonomi daerah.
Menurutnya, Jawa Barat merupakan provinsi strategis bagi perekonomian nasional, dengan dominasi sektor industri pengolahan dan jumlah penduduk yang relatif besar menghadapi tantangan yang tidak mudah, antara lain karena dampak kondisi perekonomian global yang dirasakan langsung oleh Jawa Barat.
Hal ini terlihat dari perlambatan yang cukup dalam pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dari 5,66% (yoy) di tahun 2018 menjadi 5,07% (yoy).
"Momentum perbaikan ekonomi global saat ini karena meredanya tensi perang dagang AS-China perlu dimanfaatkan agar Jawa Barat dapat tumbuh lebih baik di tahun 2020, meskipun potensi risiko perlu terus diwaspadai, antara lain dampak negatif penyebaran virus corona," katanya seusai dikukuhkan menjadi Kepala Perwakilan BI Jawa Barat di gedung kantor Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Jumat (7/2/2020).
• Virus Corona Ancam Industri Telekomunikasi Nasional, Apnatel Sesalkan Absennya Gubernur dan Kadin
Ke depan, kata Herawanto, kegiatan pengendalian inflasi Jawa Barat perlu terus diperkuat, meskipun pencapaian inflasi tahun 2019 relatif terkendali sebesar 3,21%. Berbagai program inovasi pengendalian inflasi daerah perlu disinergikan, di samping peningkatan awareness inflasi seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.
Selanjutnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 dan tahun-tahun berikutnya, Bank Indonesia memandang bahwa upaya menjaga kinerja industri manufaktur perlu diprioritaskan agar kinerja ekspor dapat ditingkatkan. "Upaya ini dilakukan dengan terus menciptakan iklim usaha yang kondusif, memperluas pasar ekspor produk industri manufaktur, serta mendorong industri kreatif," katanya.
Selain itu, pihaknya berupaya mendorong investasi dan memperkuat daya beli masyarakat perlu dilanjutkan. Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat akan terus berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mendorong investasi melalui West Java Investment Summit, mengembangkan UMKM melalui gelaran Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) dan WUBI (Wirausaha Bank Indonesia). Di samping itu Bank Indonesia terus mengakselerasi transaksi sistem pembayaran melalui implementasi program QR Code Indonesian Standard (QRIS).
• PT KAI Sediakan Poskes dan Bagikan Masker pada Penumpang, Cegah Penyebaran Virus Corona
Untuk diketahui Herawanto resmi menjadi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menggantikan pejabat sebelumnya, Doni P. Joewono yang kini menduduki posisi yang baru sebagai Kepala Departemen Sumber Daya Manusia, Kantor Pusat Bank Indonesia.
Pengukuhan Kepala Perwakilan BI Jawa Barat disaksikan langsung Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di gedung kantor Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Jumat (7/2/2020).
Dalam sambutannya, Destry Damayanti mengatakan, pergantian pimpinan ini merupakan langkah strategis sebagai bagian dari transformasi organisasi Bank Indonesia, untuk mewujudkan visi Bank Indonesia yaitu menjadi Bank Sentral yang berkontribusi secara nyata terhadap perekonomian dan terbaik di antara negara emerging markets.
"Ini juga sebagai upaya penguatan peran Kantor Perwakilan di seluruh wilayah Indonesia terus dilakukan agar Kantor Perwakilan dapat mengikuti dinamika perkembangan dan tantangan di wilayah masing-masing," katanya. (siti fatimah)