Ada yang Tewas Digigit Ular, Panji Petualang yang Disalahkan, Panji Curhat hingga Akan Lepas Garaga

Pecinta hewan reptil terkenal, Panji Petualang curhat terkait fenomena sejumlah orang yang meninggal karena digigit ular.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Yongky Yulius
Kolase Tribun Jabar (Instagram/panjipetualang_real)
Curhatan Panji Petualang hingga akan lepas Garaga. 

Saya punya anak kecil dan saya larang dan bimbing sekali anak saya untuk menangkap ular di alam langsung dan saya awasi.

Kalau saya bisa kenapa temen-temen enggak bisa dan jika ada yang masih celaka karena emang sengaja meniru, mengambil, menangkap ular dari alam, menyepelekan imbauan yang selalu kami berikan, jujur mohon maaf, saya kira itu kembali ke orangtuanya."

Setelah mengunggah vlog tersebut, esoknya, pada 28 Januari 2020, Panji Petualang kembali mengunggah vlog terbaru yang mengejutkan warganet.

Ia mengaku, akan melepaskan ular king kobra Garaga ke alam karena tidak punya pilihan lain.

Berikut ini penjelasannya.

"Saya putusin Garaga emang harus kita release. Jadi engak ada pilihan lain karena jujur ternyata kedekatan saya sama Garaga jadi inspirasi buat banyak adik-adik kecil kita di Indonesia.

Saya sayang banget sama Garaga pastinya dan yang saya khawatirkan saat Garaga lepas di alam, satu aja sih, dia enggak ada makanan karena di hutan belum tentu ada makanan akrena makanan Garaga kan ular.

Ular sendiri sekarang kaya yang kita tahu banyaknya di daerah deket pemukiman, terus belum lagi pemburu.

Garaga ini kan king kobra besar, empedu sama darahnya itu berharga banget. Khawatirnya kena pemburu dipotong... Itu yang saya pikirin

Jadi tugas kita untuk melepaskan Garaga memang berat karena kita harus nyari lokasi yang emang pas untuk Garaga dimanapun. Saya kepikiran di Cianjur.

Kalau di Purwakarta saya enggak tahu karena di sini areanya udah terbuka, hutan juga bukan hutan yang rapat lagi.

Emang masih ada di Purwakarta hutan yang masih rapet cuma kan sempet survey jarang ada ular. Jadi makanannya yang enggak ada walaupun alamnya bagus.

Enggak tahu kalau di Cianjur tempatnya Inoen (Dede Inoen). Nanti kita ke Cianjur kita tanyain aja gimana bagusnya.

Intinya sih, saya nyatakan selain pelepasan Garaga kita lakukan, pencarian Aoda juga kita hentikan. Daripada makin banyak yang terobsesi.

Kalau sekarang Aoda didapatkan, otomatis Aoda ada di sini juga bareng sama Garaga.

Itu malah bikin orang semakin interest dengan apa yang kita lakukan, makanya untuk menghindari itu, kita lebih monitoring di alam aja lah.

Tapi kalau ada report dari temen A Kapa yang suka ngasih info dari Sumedang tentang Aoda, kita masih follow up tapi kalau dicari mah enggak ya kayanya, kita hentiin dulu sementara. Kita fokusin dulu ke pelepasan Garaga."

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved