Kerajaan Kandang Wesi
Setelah Sunda Empire, Warga Geger Ada Kerajaan Kandang Wesi di Garut, Ini Penjelasan Sang Raja
Setelah Sunda Empire, warga geger ada Kerajaan Kandang Wesi di Garut. Ini penjelasan sang raja.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Nurseno SP Utomo, jadi sosok yang disorot warga Garut karena disebut menjadi seorang raja.
Ia memiliki Kerajaan Kandang Wesi di Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng.
Meski menjadi seorang raja, Nurseno yang ditemui di salah satu kafe di Garut pada Kamis (23/1/2020) malam, enggan disamakan dengan raja palsu Keraton Agung Sejagat.
Apalagi sampai mematok iuran bagi yang ingin menjadi pengikutnya.
"Saya kira ini isu biasa saja. Euforia dari apa yang terjadi tentang banyaknya orang yang mengklaim kerajaan-kerajaan," ujar Nurseno SP Utomo.
Gelar raja yang dimilikinya, disebut Nurseno SP Utomo merupakan penghargaan atas jasanya mendirikan padepokan Syahbandar Kari Madi (SKM).
Padepokan bela diri itu ia dirikan tahun 1998.
"Pada tahun 2014, saya mendapat pengakuan sebagai Raja Kandang Wesi dari forum komunikasi raja-raja dan sultan Nusantara yang diketuai Maskut Toyib," ucapnya.
Maskut Toyib, katanya, merupakan kepala budaya Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Raja yang diembannya itu hanya sebagai gelar.
Ia membantah pernah mendirikan sebuah kerajaan.
"Sejarahnya itu Kandang Wesi dulunya memang ada kerajaan. Itu sudah ada penelitiannya. Saya hanya sebagai pemangku adat untuk menjaga budaya di sana," katanya.
Nurseno mengatakan, ia juga tak pernah mendeklarasikan diri menjadi seorang raja.
Para murid di padepokan bela dirinya juga tak disebut sebagai pengikut kerajaan.