Viral Batu Susun Rompe Butut di Desa Sukaraharga Ciamis, Dikenal Angker dan Diduga Candi
Saripin menduga batu susun tersebut berupa peninggalan sejarah abad ke-7 atau ke-8 era zaman Budha/Hindu.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Ravianto
Yang tampak saat ini boleh jadi adalah bagian luar dari candi, yang kemudian tertimbun bagian dalamnya.
“Makanya untuk memastikan apakah batu susun tersebut peninggal sejarah atau bukan memang perlu ada penelitian dari arkeolog. Perlu dilakukan eskavasi,” katanya.
Saripin menduga batu susun tersebut berupa peninggalan sejarah abad ke-7 atau ke-8 era zaman Budha/Hindu.
“Batu susun itu sampai sekarang tidak ada kuncennya tidak ada yang menjaga. Diharapkan masyarakat setempat bisa menjaga, jangan sampai ada yang merusak termasuk yang mencoret-coret (vandalism),” harap Saripin.
Saripin mengaku sudah tiga kali mendatangi objek batu susun di Blok Rompe ini. “Terakhir kemarin (Kamis, 16/1) bersama Pak Kadisbudpora dan Kabid Kebudayaan dan rombongan,” katanya.
Warga setempat katanya juga ada yang menyebut batu susun di Blok Rompe ini sebagai batu peti, tempat penyimpanan seserahan. Di antara pilar batu susun tersebut tampak seperti pintu dan mungkin saja di dalamnya ada ruangan. Mungkin saja susunan batu susun tersebut merupakan bagian dari benteng atau keraton.
Sekdis Dinas Pariwisata Ciamis, Budi Kurnia menyebutkan pada tahun 2016, pihak Dinas Pariwisata Ciamis pernah melakukan mem”publish” keberadaan batu susun di Blok Rompe Desa Sukaraharja Lumbung ini. Dan mengusulkan adanya kajian oleh arkeolog untuk mengetahui apakah batu susun tersebut berupa peninggalan sejarah atau berupa batu alam biasa yang kebetulan tersusun dan bukan peninggalan peradaban tempo dulu.
Ketua DPRD Ciamis H Nanang Permana SH yang mengunjungi objek batu susun di Blok Rompe Desa Sukaraharja tersebut Sabtu (18/1) meminta Pemkab Ciamis dalam hal ini Disbudpora segera mengusulkan adanya penelitian arkeologi untuk memastikan apakah batu susun yang unik tersebut merupakan peninggalan sejarah atau bukan. “Minimal sekarang perlu dilakukan upaya-upaya agar kondisi batu tetap terjaga jangan sampai ada yang merusak. Apalagi ada yang sampai mengambil batunya,” ujar Nanang.
Di beberapa titik di kawasan menjelang tebing batu susun tersebut ada bekas galian batu. Dan bagian bawah batu susun sendiri ada bekas tembok saluran irigasi. Dan lokasi batu susun Blok Rompe ini sekitar 7 km dari Situs Astana Gede Kawali (andri m dani)