Profil Dr Joserizal Jurnalis, Dokter Sekaligus Aktivis Kemanusiaan, Andilnya Dalam Pertolongan Medis

Inilah profil Dr Joserizal Jurnalis, Dokter Sekaligus Aktivis Kemanusiaan, yang punya Andil Dalam Pertolongan Medis di wilayah-wilayah perang

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Kolase Tribun Jabar Kompas / Instagram @sahabaterdogan
profil dr Joserizal Jurnalis 

Inilah profil Dr Joserizal Jurnalis, Dokter Sekaligus Aktivis Kemanusiaan, yang punya Andil Dalam Pertolongan Medis di wilayah-wilayah konflik dan perang

TRIBUNJABAR.ID - Hari ini adalah hari duka, pendiri Medical Emergency Rescue Committe ( MER-C ), Dr Joserizal Jurnalis meninggal dunia.

Dikutip dari kompas.com, Dr Joserizal Jurnalis dikabarkan meninggalkan dunia, Senin (20/1/2020) pukul 00.38 WIB.

Lantas siapakah lebih lengkapnya sosok atau profil Dr Joserizal Jurnalis?

Berikut ini profil Dr Joserizal Jurnalis

Dr Joserizal Jurnalis, seorang dokter dan aktivis kemanusiaan ini lahir di Padang 11 Mei 1963.

Biodata Putri Delina, Putri Sule dari Pernikahannya dengan Lina, Ikuti Jejak Sang Kakak Rizky Febian

Ia adalah seorang dokter spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi.

Dr Joserizal Jurnalis atau akrab dikenal Joserizal berkeluarga dengan Dian Susilawati.

Ia memiliki tiga orang anak, bernama Aisha, Nabila, dan Saladin.

Dr Joserizal Jurnalis juga adalah putra dari Jurnalis Kamil, seorang akademisi di Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.

Ayahnya itu pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Andalas, Padang pada periode 1984 - 1993.

Adapun ibu Dr Joserizal Jurnalis adalah Zahara Idris, yang juga seorang akademisi.

Lahir dari keluarga akedemisi membuatnya terpacu menjadi seseorang pribadi yang mujur.

Dr Joserizal Jurnalis lulus sebagai dokter umum dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) pada 1988.

Setelah lulus, ia juga melanjutkan pendidikannya pada spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi di Universitas yang sama, Universitas Indonesia (UI).

Presidium MER-C Joserizal Jurnalis saat ditemui di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2016)
Presidium MER-C Joserizal Jurnalis saat ditemui di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2016) (Kompas.com /(Kristian Erdianto))

Sudah 2 Orang Meninggal Akibat Asap Batu Bara, Warga Mekarsari Tolak Pembangunan PLTU II Indramayu

Saat itu ia lulus menyelesaikan pendidikan spesialisnya pada 1999.

Seperti diketahui Dr Joserizal Jurnalis merupakan sosok dokter yang juga seorang aktivis kemanusiaan.

Ia lah seorang dokter yang kerap berkontribusi terhadap masyarakat korban perang.

Sebut saja konflik kemanusiaan belum berkesudahan di Gaza Palestina.

Dengan mendirikan MER C sebuah organisasi yang melakukan pertolongan medis ke wilayah-wilayah yang mengalami konflik dan perang.

Selain Gaza, antara lain Afganistan, Irak, Myanmar, Maluku, Ambon dan lainnya.

Andilnya mendirikan Medical Emergency Rescue Committe ( MER C ) itu pun berperan dalam pembangunan rumah sakit Indonesia di Gaza.

Tahun lalu, melalui MER C ia juga mengirimkan 32 relawan ke Jalur Gaza, Palestina.

Selain itum MER C juga pernah membangun rumah saskit persahabatan Indonesia- Myanmar.

Meski yang dibangun setingkat puskesma, namun rumah sakit tersebut sudah dilengkapi ruangan radiologi, ruang bedah dan 32 ruang rawat.

Tentu saja, selain memberikan pertolongan medis di lintas negara, ia juga kerap memberikan pertolongan medis di Indonesia.

Instagram.com/@sahabaterdogan
Pendiri dan Dewan Pembina Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Dr. Joserizal Jurnalis, SpOT
Instagram.com/@sahabaterdogan Pendiri dan Dewan Pembina Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Dr. Joserizal Jurnalis, SpOT ()

Tukang Cilok di Purwakarta Gantung Diri, Diduga Putus Asa Usaha Tak Maju-maju

Dalam aksi 212 pada 2016 lalu misalnya, ia juga memberikan bantuan medis yang menyiagakan 70 dokter membantu para demonstran.

Kini perjuangan Joserizal diharapkan akan terus menjadi pelopor lainnya.

Dokter spesialis sekaligus aktivis kemanusiaan ini meninggal di usia 56 tahun.

Joserizal meninggal dunia Senin (20/1/2020) pukul 00.38 WIB.

Dikutip dari kompas.com, ia meninggal di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.

Kabar duka pertama kali resmi diperoleh dari laman MER C.

Dalam keterangannya, MER-C meminta maaf untuk mendiang Joserizal.

"Mohon dimaafkan segala kesalahan dan kekhilafan beliau. Terima kasih atas segala doa dan perhatian dari kerabat, teman, relasi, saudara-saudara seperjuangan selama beliau sakit hingga akhir hayatnya," tulisnya.

Segenap keluarga besar MER-C pun mengiklaskan meninggalnya sang dokter kemanusiaan tersebut.

"Selamat Jalan dr. Joserizal, Semoga Husnul Khotimah. Selamat menghadap Allah Sang Maha Pencipta yang mencintaimu lebih dari kami," tulis mereka dalam keterangan singkat yang disampaikan.

Tidak hanya keluarga besar MER C, warganet melalui Twitter juga turut berduka.

Kata kunci Joserizak Jurnalis sempat menjadi hal yang paling banyak diperbincangkan di Twitter Indonesia pagi tadi.

Mereka merasa kehilangan dan turut berduka atas berpulangnya Joserizal. Salah satunya adalah akun @Reiza_Patters.

"Innalillahi wa inna lillahi raji'un.. Semoga almarhum husnul khotimah.. Selamat jalan pejuang kemanusiaan.... Jasa mu abadi...," tulisnya.

Ucapan duka juga disampaikan oleh ribuan akun lainnya. Semua mendoakan agar almarhum mendapat kebaikan di alam selanjutnya atas semua amal kebaikan yang telah dikerjakan semasa di dunia.

Tercatat pukul 08.30 WIB pagi tadi, sebanyak 4.272 twit dengan kata kunci "Innalillahi" dan 1.881 twit dengan kata kunci "Joserizal Jurnalis" telah dibuat.

Sebagian Artikel ini dikutip dari Kompas.com dengan judul "Mengenang Joserizal Jurnalis, Dokter Pendiri MER-C Penembus Wilayah Konflik",

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved