Heboh Sunda Empire
Ridwan Kamil Sebut Sunda Empire Indikator Banyak Orang Stres, Nama UPI Terseret Keraton Abal-abal
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kemunculan sejumlah kelompok seperti Sunda Empire-Earth Empire dan Keraton Agung Sejagat adalah indikator
Emil meminta warga untuk tetap fokus menjalani kehidupannya, dan selalu menyaring berbagai informasi yang beredar menggunakan rasio.

• Setelah Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire, Kini Ada Lagi Keraton Djipang, Di Mana?
• Lokasi Pidato Pimpinan Sunda Empire Ternyata di Taman Bareti Kampus UPI, Begini Penjelasan UPI
"Gunakan aturan perundang-undangan, jangan mudah percaya terhadap hal-hal yang tidak masuk ke dalam logika asal sehat," katanya.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso, mengatakan selain mengunggah foto-foto kegiatannya melalui media sosial Facebook, kelompok ini juiga mengunggah rekaman kegiatan mereka di YouTube.
"Postingan video di youtube itu sudah satu tahun lalu, namun muncul sekarang. Ini jadi atensi kami. Jajaran Ditreskrimun Polda Jabar tengah mendalaminya," ujar Saptono melalui telepon, kemarin.
Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Hendra Suhartiyani mengatakan hal senada. Ia juga memastikan, pihaknya sudah memonitor organisasi itu.
"Sedang kami dalami apakah Sunda Empire ini serupa dengan Keraton Agung Sejagat yang di Purworejo. Kalau pendalamannya sudah lengkap, kami siapkan langkah-langkah antisipasi," ujar Hendra.
Tak Terkait UPI
Kepala Seksi Hubungan Eksternal Kantor Humas UPI Bandung, Dr Yana Setiawan MPd, mengakui, lokasi yang terlihat dalam foto dan video kegiatan Sunda Empire adalah Taman Bareti, yang berada di lingkungan kampus UPI.
Namun, Yana menegaskan, UPI sama sekali tak ada kaitannya dengan Sunda Empire.
• Jejak Digital Renny Khairani Soal Sunda Empire, Diduga Anggotanya Kerap Kenakan Seragam Ala Militer
"Sebagai institusi pendidikan dan bagian dari pemerintahan, kami tegaskan bahwa seluruh sivitas akademika UPI, mulai dari mahasiswa hingga para pimpinan lembaga tidak ada yang terlibat dalam kegiatan atau keanggotaan dari organisasi yang viral di masyarakat tersebut. Jadi kalau ada pihak-pihak yang menggiring informasi UPI terlibat atau memfasilitasi kegiatan itu, maka informasi tersebut jelas tidak benar," ujar Yana dalam konferensi pers di Gedung Sekretariat UPI, Jumat (17/1/2020).
Yana mengatakan, berdasarakan informasi dari bagian Sarana dan Prasarana Kampus UPI, selama ini UPI tidak pernah menerima permohonan izin atau memberikan izin pada Sunda Empire untuk melakukan kegiatan atau menggunakan ruang fasilitas kampus UPI.
Ia mengakui bahwa mereka sempat menerima pengajuan izin penyelenggaraan kegiatan reuni, halal bihalal, dan napak tilas dari sebuah kelompok yang mengatasnamakan diri Panitia Pembangunan Kota Bandung pada 8 Maret 2017.
Saat itu, kata Yana, kelompok ini memanfaatkan Balai Pertemuan Umum (BPU) yang kini bernama Gedung Ahmad Sanusi
"Orang yang mengajukan izinnya, kalau tidak salah bernama Nasri, dan itu hanya satu kali di 8 Maret 2017 lalu," ujarnya.
Berdasarkan informasi dari petugas UPT K3 (Kebersihan, Keindahan, dan Keamanan) Kampus UPI kepadanya, menurut Yana, selain mempergunakan BPU, saat itu kelompok tersebut juga berkumpul di Taman Bareti dengan alasan untuk foto bersama.
"Kami bahkan sempat menegur mereka dan menolak setiap pengajuan izin berikutnya dari kelompok tersebut," kata Yana. (syarif abdussalam/nazmi abdurrahman/mega nugraha/erry chandra/cipta permana)