Kecelakaan Maut di Subang

Bukan di Tanjakan Emen, Ini Lokasi Kecelakaan yang Menewaskan 6 Orang di Subang Tadi Sore

Namun, kalau kecelakaan maut itu terjadi di Tanjakan Palasari, bukan Tanjakan Emen.

Penulis: Ravianto | Editor: Ravianto
googlemaps
Tanjakan Palasari, lokasi kecelakaan maut yang menewaskan 6 orang, Sabtu (18/1/2020) sore. 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kecelakaan maut terjadi tak jauh dari Tanjakan Emen, Sabtu (18/1/2020) tadi sore.

Informasi awal, kecelakaan yang menewaskan 6 orang ini terjadi di tanjakan angker, Tanjakan Emen.

Namun, kalau kecelakaan maut itu terjadi di Tanjakan Palasari, bukan Tanjakan Emen.

Tanjakan atau Turunan Palasari ini jaraknya sekitar 5 km ke arah Subang dari akhir Tanjakan Emen.

Kapolres Subang AKBP Teddy Fanani membenarkan ada kecelakaan yang menewaskan setidaknya 6 orang.

"Iya benar. Korban yang meninggal enam orang," ucap Kapolres Subang AKBP Teddy Fanani saat dikonfirmasi, Sabtu (18/1/2020).

Dikatakan Teddy, kecelakaan tersebut terjadi sore tadi. Saat itu, bus pariwisata oleng diturunan Palasari, Kampung Nagrog, Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang.

"Laka tunggal. Itu bus pariwisata," katanya.

Selain korban meninggal dunia, sambung Teddy, ada juga korban korban luka berat.

Namun pihaknya belum mendata seluruh korban kecelakaan.

"Belum dihitung tapi sudah dievakuasi ke RSUD Ciereng, Subang," ucapnya.

Ihwal kronologi kejadian, Kapolres belum memastikan penyebabnya.

"Belum bisa dipastikan rem blong atau bagaimana," tandasnya.

Di media sosial, beredar video yang menunjukkan lokasi kecelakaan bus terguling.

Video tersebut tersebar di Instagram pada Sabtu (18/1/2020) malam.

Dilihat dari video yang beredar di Instagram, akun @infobandungkota membagian video yang bersumber dari akun amstravel.

Dari video tersebut, terlihat penampakan bus yang dalam posisi telah terguling.

Terlihat sejumlah orang menaiki bagian atas bus terguling itu. Mereka terlihat seperti sedang melakukan evakuasi.

Kemudian sekitar bus itu ramai orang-orang yang melihat penampakan bus yang kecelakaan tersebut.

 BREAKING NEWS Kecelakaan Bus di Turunan Emen Subang, 6 Orang Meninggal Dunia

Terlihat pula kondisi jalan raya yang ramai dipenuhi kendaraan yang melintas.

Pada keterangan fotonya, tertulis kecelakaan itu terjadi sebelum di High Land Resort Ciater.

"17.50 Telah terjadi kecelakaan satu unit bus terguling sebelum High Land Resort Ciater

Belum di ketahui pasti penyebab bus terguling

Semoga tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut

Video : amstravel," tulis akun infobandungkota.

Diketahui, High Land Resort Ciater atau Ciater Highland Resort itu memang tertelak di kawasan Ciater, Kabupaten Subang.

Perbaikan Tanjakan Emen Molor

Jalur penyelamatan dan perbaikan alinyemen atau perbaikan desain geometri jalan sedang dikerjakan di Tanjakan Emen dan Turunan Emen di Kecamatan Ciater Kabupaten Subang.

Sejumlah kecelakaan maut kerap kali terjadi di kawasan itu.

"Tujuannya untuk meminimalisir resiko kecelakaan di kawasan tersebut," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek itu, Aan Heryadi saat dihubungi via ponselnya, Jumat (6/12/2019).

Jalur penghubung Subang itu jika dilewati dari arah Bandung, berupa turunan tajam mulai dari pintu masuk wisata Tangkuban Perahu hingga kawasan wisata Sariater. Adapun dari arah Subang, jalurnya menanjak.

"Di turunan tajam itu, kami bangun jalur penyelamatan. Yang sudah dibangun baru satu, lokasinya di sebelum tikungan Cicenang. Dua jalur penyelamatan lainya sedang dibangun di dua titik sebelumnya," katanya.

Selain membangun jalur penyelamatan, pihaknya juga memperbaiki geometri jalan. Seperti pelebaran jalan di sepanjang kurang dari 2 km

"Jadi ada pelebaran jalan sepanjang kurang dari 2 km. Termasuk di tikungan-tikungan tajam di sepanjang jalur itu. Jadi misalnya, dari tikungan yang sebelumnya tajam, kini jadi lebih lebar dan tidak terlalu tajam. Pelebarannya mulai dari 1 hingga 3 meter," ujar Aan.

Pantauan Tribun di situs LPSE Jabar, proyek itu bernama penataan jalur penyelamatan dan perbaikan alinyemen. Tendernya pada Mei 2019 dengan pagu anggaran Rp 18 M.

"Iya betul, lahan yang digunakannya,2,5 hektare di lahan PT Perkebunan Negara. Saat ini progresnya baru 50 persen dan harus selesai 30 Desember," kata Aan.

Dengan progress baru 50 persen, proyek itu kemungkinan terlambat dari waktu yang sudah ditentukan. Meski begitu, proyeknya akan dilanjutkan tahun depan.

"Karena dulu saat awal, ada kendala perizinan dengan PTPN saat pengkuran lahan. Jadi ada potensi keterlambatan," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved