Bikin Neng Santri Ambyar, Santriwati di Tasikmalaya Kembali Demo Indomaret, Kemarin Sudah Islah

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Kasus pemeriksaan petugas Indomaret terhadap santriwati Pondok Pesantren (Pontren) Miftahul Huda, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, karena dicurigai mengambil barang, sudah diselesaikan secara kekeluargaan, Minggu (5/1/2020) sore.

Namun sejumlah aksi unjuk rasa solidaritas terhadap santriwati nahas tersebut bermunculan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Senin (6/1/2020).

Aksi dilakukan di Indomaret Manonjaya, Indomaret Cibalong, serta gedung Indomaret Singaparna.

Ribuan santri di tiga wilayah itu menggelar aksi solidaritas.

Mereka menuntut pengelola minimarket membina karyawannya, agar kejadian serupa tidak terulang.

Para santri, ustaz, serta ulama juga menuntut karyawan yang telah mempermalukan santriwati diberi sanksi tegas agar jera.

Aksi di Indomaret Manonjaya digelar ratusan santri dari Forum Pondok Pesantren (FPP) Tasikmalaya bagian timur.

"Aksi ini hanya digelar oleh FPP Tasik timur yang berasal dari Kecamatan Manonjaya, Cineam, Gunung Tanjung, dan Karang Jaya. Kami mengecam penggeledahan santriwati dan diharap tidak terulang," kata Gaos, salah seorang korlap aksi.

Para peserta aksi membawa sejumlah poster.

Di antaranya bertuliskan, "Neng Santri Dibikin Ambyar, Akang Santri Siap Barbar."

Di Kecamatan Cibalong, ratusan santri dari Cibalong dan Kecamatan Larungponteng, menggelar aksi solidaritas di Indomaret, Kampung Banceuy, Desa Singajaya.

Santri juga menuntut kejadian serupa tidak terulang dan pelaku penggeledahan ditindak tegas.

Aksi ditutup dengan doa bersama dipimpin Ketua MUI Kecamatan Cibalong, KH Zarkasih.

Ratusan santri juga berdemo di Indomaret yang ada di Singaparna. (firman suryaman)

• Temannya Dituduh Mencuri, Ratusan Santriwati Gelar Aksi di Depan Minimarket di Manonjaya Tasikmalaya

• Pontren Miftahul Huda & Indomaret Sepakat Islah, Ini Permintaan Pihak Pesantren