Banjir di Jabodetabek Membuat Harga Ayam Broiler di Tingkat Peternak di Tasikmalaya Anjlok
Dampak bencana banjir di wilayah Jabodetabek membuat harga ayam broiler di tingkat peternak di Kota Tasikmalaya
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Dampak bencana banjir di wilayah Jabodetabek membuat harga ayam broiler di tingkat peternak di Kota Tasikmalaya anjlok hingga Rp 18.000 per kg. Cukup jauh dari harga normal minimal Rp 20.000 per kg.
Endang Solihat (56), Koordinator peternak ayam broiler di salah satu sentra peternak ayam broiler Kota Tasikmalaya di Kelurahan Cibunigeulis, Kecamatan Bungursari, mengungkapkan hal itu, saat ditemui Minggu (5/1/2020) sore.
"Sudah beberapa hari harga ayam broiler di tingkat peternak menurun hingga Rp 18.000 per kilonya. Salah satu penyebabnya adalah bencana banjir di Jabodetabek, wilayah pemasaran ayam broiler kami," kata Endang.
Menurut Endang, turunnya harga hingga Rp 18.000 per kg secara finansial tidak memberikan dampak kerugian. Hanya saja, para peternak hanya gigit jari karena hampir tidak mendapatkan keuntungan.
• Pemain Muda Persib Bandung Sudah Ditawari Klub Liga 1, Ingin Dapatkan Menit Bermain
"Saya sendiri saat ini sedang melakukan proses pembesaran sebanyak 2.000 ekor dengan usia sekitar 24 hari. Enam sampai sepuluh hari lagi akan panen. Mudah-mudahan saat panen nanti, harga membaik," ujar Endang.
Menurut Endang, harga ideal di tingkat peternak sekitar Rp 21.000 per kg. Hal itu sudah diperhitungkan dengan total modal usaha. Mulai dari pembelian DOC dan pakan serta biaya operasional lain.
"Paling lama sepuluh hari lagi, ternak ayam broiler punya saya serta peternak lain bisa dipanen. Mudah-mudahan harga di tingkat peternak sudah naik, minimal Rp 20.000 per kilonya, seiring dengan muli pulihnya kembali kondisi di Jabodetabek," kata Endang.
• Asyik Nih Ada Tempat Nongkrong Baru, Non Kitchen & Coffee Hadir di Pusat Kota Bandung