Banjir dan Longsor di Beberapa Wilayah Jabar, Sejumlah OPD Pemprov Jabar Lakukan Ini

Selain itu, keberadaan Media Centre Siaga Bencana pun dapat menangkal informasi bohong atau hoaks terkait bencana alam di Jabar yang kerap meresahkan

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Theofilus Richard
twitter.com/UmiHaryani5
Perumahan Villa Nusa Indah 1 Kelurahan Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor terendam banjir hingga mencapai atap. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhammad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bencana Banjir dan longsor yang menimpa enam daerah di Jabar membuat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama sejumlah instansi kemanusiaan, serta masyarakat, bahu-membahu menangani dan memulihkan dampak bencana alam.

Biro Humas dan Keprotokolan pada Biro Humaspro Setda Provinsi Jabar misalnya mendirikan Media Centre Siaga Bencana guna menyediakan informasi yang faktual dan aktual terkait kondisi daerah terdampak bencana alam.

Selain itu, keberadaan Media Centre Siaga Bencana pun dapat menangkal informasi bohong atau hoaks terkait bencana alam di Jabar yang kerap meresahkan masyarakat.

“Kami membuka media centre untuk kesiapsiagaan bencana. Nanti, di sini, media akan mendapatkan data akurat dan teraktual dari rekan-rekan OPD terkait penanganan bencana dan kondisinya,” kata Kepala Biro Humaspro Hermansyah di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (5/1/2020).

Ridwan Kamil Tetapkan 6 Daerah di Jabar Berstatus Tanggap Darurat Bencana Hingga 7 Januari 2020

Menurut Hermansyah, Media Centre Siaga Bencana pun menerima dan meneruskan laporan masyarakat tentang kejadian bencana alam.

Nantinya, petugas Media Centre Siaga Bencana bakal menghubungi OPD maupun instansi terkait untuk menindaklanjuti laporan masyarakat.

“Saya rasa masyarakat harus paham apa yang dilakukan ketika bencana terjadi, setidaknya ada channel atau kontak yang bisa dihubungi, dan mereka bisa menyampaikan apa yang sedang dialami. Penanganan itu nanti bisa dilakukan daerah. Yang terpenting mereka (masyarakat) tersosialisasikan kontak yang bisa dihubungi saat terjadi bencana,” katanya.

Kemudian, Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jabar sudah mengirim Taruna Siaga Bencana (TAGANA) ke enam daerah Jabar berstatus tanggap bencana banjir dan longsor, yakni Kabupaten Bandung Barat, Bekasi, Bogor, Karawang, Indramayu, dan Kota Bekasi.

Sekretaris Dinsos Jabar Barnas Adjudin mengatakan pihaknya telah mendirikan dapur umum, mengirim perahu karet dan mobil tangki, serta menyalurkan kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti pakaian, susu bayi, dan telur.

“Setelah itu, kita bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk mengatasi permasalahan kesehatan. Kita sudah terpadu dengan penanganannya. Yang jadi masalah itu ketika ada korban yang tidak melapor, sehingga dia tidak mendapat bantuan dan akses,” katanya.

Teraktual, kata Barnas, relawan TAGANA dari Dinsos Jabar mendistribusikan sejumlah logistik ke daerah-daerah yang sulit diakses menggunakan motor dan jalan kaki.

Tuding Santriwati Mencuri, Pihak Indomaret Minta Maaf ke Pontren Miftahul Huda Tasikmalaya

“Jangkauan beberapa lokasi sangat berat. Tapi, ada sekira 6.900 relawan TAGANA yang siap memberikan bantuan dan terdepan saat terjadi bencana,” ucapnya.

Dinas Kesehatan Jabar menyediakan pelayanan kesehatan 24 jam di sejumlah Puskesmas dan mendirikan pos pelayanan terpadu di beberapa lokasi.

“Terdapat 3 pelayanan kesehatan di Kabupaten Bandung Barat. 42 pos pelayanan kesehatan dan satu pos pelayanan terpadu di Kota Bekasi. Untuk daerah Kabupaten Bekasi ada 44 pelayanan kesehatan di puskesmas dan 60 posko pelayanan kesehatan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar Juanita PF.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved