Disbudpar Indramayu Minta Pemdes Lindungi Temuan Bungker Perlindungan Tentara Jepang

Disbudpar Indramayu minta pemerintah Desa Dada melindungi temuan benda bersejarah yang diduga Pillbox atau Bungker perlindungan tentara Jepang

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Dedy Herdiana
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
TACB Kabupaten Indramayu saat melakukan penelitian terhadap temuan pillbox atau bungker perlindungan tentara Jepang di Blok Baro Buntung, Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jumat (3/1/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Indramayu meminta pemerintah Desa Dada melindungi benda bersejarah yang diduga Pillbox atau Bungker perlindungan tentara Jepang yang baru saja ditemukan.

Bunker perlindungan tentara Jepang ini ditemukan di laut di pesisir pantai Blok Baro Buntung Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu pada Kamis (2/1/2020) kemarin.

Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Disbudpar Kabupaten Indramayu, Tinus Suprapto mengatakan, Bungker ini jangan sampai bernasib sama seperti Benteng Lindungan tentara Jepang yang terletak di Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.

TACB Indramayu Akan Minta Balar Jabar dan BPCB Serang untuk Teliti Bungker Jepang di Desa Dadap

Bungker yang Ditemukan di Dadap Indramayu Dibangun Zaman Jepang atau Belanda? Ini Prediksi Disbudpar

TACB Kabupaten Indramayu saat melakukan penelitian terhadap temuan Pillbox atau bungker perlindungan tentara Jepang di Blok Baro Buntung, Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jumat (3/1/2020).
TACB Kabupaten Indramayu saat melakukan penelitian terhadap temuan Pillbox atau bungker perlindungan tentara Jepang di Blok Baro Buntung, Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jumat (3/1/2020). (Tribun Jabar/Handhika Rahman)

"Benteng Lindungan itu hilang karena ketidak tahuan masyatakat, benteng itu dibongkar," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (3/1/2020).

Meski demikian, penemuan Bungker perlindungan tentara Jepang ini disebutkan Tinus Suprapto sedikit menimbulkan sedikit tanda tanya.

Pasalnya, meski sama-sama diduga peninggalan tentara Jepang dan ditemukan di sekitaran Pantai Kabupaten Indramayu, namun Bungker dan Benteng Lindungan memiliki perbedaan yang mencolok.

Disebutkan dia, Bungker yang ditemukan di Desa Dadap terbuat dari batu dan kawat yang dicor.

Bentuknya bundar dengan diameter sekitar 1,5 meter, tinggi 1,5 meter, dan ketebalan dinding 25 centimeter.

Bungker itu juga memiliki dua buah lubang pengintai dan satu lubang besar yang menjadi lorong masuk Bungker.

Sedangkan, Benteng Lindungan yang terletak di Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu saat sebelum hilang terbuat dari material batu bata merah serta bentuknya seperti terowongan.

"Walau sama-sama peninggalan Jepang, kalau dilihat dari materialnya dengan Benteng Lindungan di karangsong memang tidak ada kemiripan," ujar dia.

Disampaikan Tinus Suprapto, untuk memastikan sejarah dari Bungker perlindungan tentara Jepang ini pihaknya akan menghubungi tim dari Balai Arkeologi (Balar) Jawa Barat dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten Serang untuk melakukan pengkajian lebih lanjut.

"Iya kita akan panggil dari Balar Jabar dan BPCB Serang untuk memastikan," ujar dia.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved