Di Cianjur Sampah jadi Bahan Kosmetik Charcoal dan Masker Wajah, Bahan Kecantikan Ratu Cleopatra
Nenden Raspati Rohaniawati (49) warga perumahan Gading Asri Blok F 47, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Nenden Raspati Rohaniawati (49) warga perumahan Gading Asri Blok F 47, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, berhasil memproduksi charcoal atau kosmetik masker wajah dari limbah sampah batok kelapa.
Selain itu ia juga memproduksi bahan bakar untuk kompor briket dari limbah sampah.
Proses pengolahan sampah menjadi bahan kosmetik charcoal masker wajah dan bahan bakar briket dilakukan di halaman rumahnya dengan memanfaatkan limbah sampah batok kelapa dari penjual es kelapa muda dan limbah sampah rumah tangga sekitar perumahan.
Ia memprediksi sekitar 630 kilogram sampah dihasilkan perhari dari perumahan. Dari jumlah tersebut ia baru mampu mengurangi sekitar 50 kilogram sampah yang dibawa ke tempat pembuangan akhir sampah.
"Kami sebagai bagian dari warga melihat, semakin hari jumlah sampah makin menumpuk, ada saja sampah yang dihasilkan dari rumah, kami launching alat tabung reaktor 120 C di Cianjur," ujar Nenden yang juga ASN di Setwan DPRD Cianjur saat ditemui di rumahnya, Jumat (3/12/2019).
• Sandi Temukan Ular di Kap Mobil, Rizky Terbangun saat Ada Ular di Sisi Kasurnya
Ia mengatakan dengan adanya alat tersebut yang dilaunching di Cianjur, minimal bagaimana caranya agar sampah bisa jadi sesuatu yang berguna.
"Sampah organik dan anorganik kami buat menjadi bahan briket powder atau charcoal, sebagai bahan dasar sampo dan sabun. Ada sisi sosial ada sisi ekonomis juga," katanya.
Nenden mengatakan sudah mengoperasikan tabung reaktor 120 C sejak sebulan lalu. Sebelumnya ia melakukan riset bersama tim bagaimana caranya jumlah sampah yang masuk me TPA bisa diminimalisir.
"Alat ini bisa menampung 50 kilogram sampah prosesnya dibakar menggunakan api tinggi selama enam jam lalu dimatikan, setelah pembakaran biasanya berat sampah akan susut jadi 25 kilogram yang sudah menjadi karbon," ujar Nenden.
• Tersangkut Narkoba, Medina Zein Mengaku Bipolar Sejak 2016 karena Faktor Genetik, Sang Ibu Membantah
Ia mengatakan karbon dari organik digunakan untuk briket bahan dasar masker dan lulur, bahan bakar menggunakan limbah pemotongan kayu.
Setelah dilakukan pembakaran karbon tersebuy ditumbuk dan disaring untuk bahan masker lalu dilakukan penetrasi untuk masker atau lulur.
Nenden mengatakan ia memiliki empat pekerja satu petugas pengumpul sampah dari rumah, satu petugas pemilah, satu petugas pembakar, dan satu petugas penyaring karbon.
"Jadi kami di sini memiliki juga tahapan edukasi kepada warga sekitar, bukan ingin mengejar target tapi ingin melakukanbsisi sosialnya juga dengan mempekerjakan warga sekitar," kata Nenden.
Nenden mengatakan, sampah untuk bahan charcoal masker wajah menggunakan bahan limbah dari batok kelapa.