Berulang Kali Gagal Bangun Usaha, Nurman Akhirnya Sukses Bisnis Sepatu dari Kulit Kaki Ayam
Tidak mudah bagi Nurman Farieka Ramdhany (24) untuk membangun usaha sepatu brand Hirka yang saat ini
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tidak mudah bagi Nurman Farieka Ramdhany (24) untuk membangun usaha sepatu brand Hirka yang saat ini sudah dikenal di Indonesia maupun luar negeri.
Sebelum memulai usaha sepatunya bisa dikenal seperti sekarang, Nurman telah mencoba berbagai usaha lainnya untuk menambah uang jajan.
Kepada Tribun Jabar, Nurman menceritakan ia sempat berhenti kuliah karena merasa tidak cocok dengan sistem pendidikan kuliah di dalam kelas.
Orang tuanya sempat marah kepadanya karena Nurman tidak mau melanjutkan kuliahnya. Bahkan karena kesal, sejak berhenti kuliah, uang jajan Nurman dari sang orang tua pun diputus.
"Untuk mendapatkan uang jajan lebih, saya sempat menjual gelang couple dan itu usaha saya yang paling laris. Dalam satu tahun, saya mencoba 4 usaha berbeda dan selalu gagal," ujarnya sambil tertawa saat ditemui di Rupa Rupi Handicrfat, Jalan Ahmad Yani, Padasuka, Kamis (2/12/2020).
• BNN Jabar Gagalkan Peredaran 1 Kg Sabu-sabu, Buat Pesta Malam Tahun Baru di Cianjur
Tidak punya modal untuk memutar uang dalam membangun usaha barunya, Nurman hanya mengandalkan tangan dan kakinya.
"Saya down karena bangkrut terus, semua proses itu saya jalani dan kegagalan menjadi hal yang biasa bagi saya. Saya juga jualin barang sendiri supaya punya uang," ujarnya.
Perjalanan usahanya mulai berjalan ketika Ia mendapatkan hadiah dompet dari temannya. Lalu Nurman menjualnya untuk kebutuhannya seharga Rp 150.000.
Dari uang tersebut, ia membeli kulit limbah sisa seharga Rp 50.000 untuk membuat aksesoris, dompet, dan tas berbahan dasar kulit.
Perjalanan membangun usahanya pun terus berkembang, lalu Nurman pun mulai mencoba produk baru yaitu membuat bisnis sepatu.
"Setelah ketemu vendor sepatu dan riset, saya baru bisa minjam uang ke orang tua Rp 5 juta. Sekarang uang pinjamannya sudah dikembalikan," ujarnya.
• Di Cianjur Sampah jadi Bahan Kosmetik Charcoal dan Masker Wajah, Bahan Kecantikan Ratu Cleopatra
Memiliki idealisme yang cukup tinggi, Nurman menyadari ia membutuhkan uang untuk menghidupi dirinya.
Ia pun berpikir bagaimana cara melebarkan sayap di usaha sepatunya ini karena ia harus menghidupi 10 orang yang tergabung di usaha ini.
Sejak membangun usaha sepatu yang dibuat dari kulit kaki ayam, Nurman merasa senang karena permintaannya selalu tinggi.
"Permintaan untuk Januari sudah over dan kita naikin 500 pasang sepatu per bulannya," ujarnya.
Ia pun memanfaatkan pemasaran online karena marketnya jauh lebih besar dan general, namun ia harus mengikut trend dan mengikis idealismenya.
Hal yang membuatnya kesulitan adalah proses pengulitan. Dalam sehari ia mengambil kulit kaki ayam dan berhasil mengumpulkan 20 kg kulit kaki ayam untuk dijadikan bahan material.
Untuk membuat satu pasang sepatu, ia memerlukan 12 kilogram kulit kaki ayam.
Tak banyak vendor yang mau menerima pesananya karena dinilai terlalu sulit.
• Ternyata Ini 3 Mentor yang Membuat Gibran Rakabuming Mantap Terjun ke Politik
"Banyak vendor yang nggak sanggup apalagi soal detailingnya karena mereka nggak mau ribet dan nggak semua vendor bisa bikin kaya gini," ujarnya.
Saat ini Hirka sudah mulai menyusun perencanaan yang lebih matang tentang usaha sepatunya.
Ia sudah menyiapkan lima jenis artikel sepatu yang diambil dari nama-nama tradisional Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengedukasi pembeli luar negri dan mengenal Indonesia.