Teror Ulat Pohon Jati
Ribuan Ulat Pohon Jati Teror Pengguna Jalan di Desa Pilangsari Indramayu, Bisa Nempel di Baju
Ribuan ulat pohon jati bermunculan di Blok Cilengkong, Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ichsan
"Sudah jadi kepompong sekarang sebagian, ulat ini kalau jadi kepompong suka di tanah di bawah, tapi kalau pagi-pagi memang masih banyak bergelantungan, sekitar jam 6 lah," ujar dia.
Berburu untuk Dimakan
Teror ribuan ulat pohon jati di Blok Cilengkong, Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu membuat warga setempat takut dan geli.
Pasalnya, ulat itu bergelantungan di tengah jalan dan menganggu aktivitas para pengendara yang melintas di desa setempat saat hendak menuju Jalur Arteri Pantura.
Ulat-ulat itu selalu menempel pada baju dan membuat warga resah.
Namun berbeda dengan Sukardi (49). Ia justru terlihat tengah berjongkok di pinggir jalan mencari ulat-ulat pohon jati yang berjatuhan.
Sukardi mengaku, ulat-ulat pohon jati itu sengaja ia cari untuk dijadikan sebagai lauk makan keluarganya.
"Ya kalau yang tidak biasa sih takut memang, tapi kalau saya yang biasa tidak takut, cuma kan warga sini tidak ada yang tahu kalau ini itu sebenarnya bisa dikonsumsi, makanya ini saya lagi nyari buat dimakan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (1/1/2020).
• Tahun Terberat Bagi Waketum Demokrat AHY, Bagaimana Terpuruknya Keluarga SBY pada 2019 Kini Diungkap
Disampaikan Sukardi, kebiasaan mengonsumsi ulat pohon jati sudah ia lakukan sejak masih tinggal di Yogyakarta dahulu.
Ulat itu, menurutnya, tidak menimbulkan rasa gatal saat disentuh dan aman untuk dikonsumsi.
Rasanya pun gurih, sama seperti rasa belalang maupun udang.
"Kalau waktu di Yogyakarta sering iseng-iseng nyari aja, banyak yang nyari di sana kalau sedang musim, kebetulan di sini gak ada yang nyari cuma saya saja," ujar dia.
• Teror Ulat Pohon Jati atau Enthung, Wujudnya Bikin Geli tapi Ternyata Kaya Nutrisi dan Rasanya Lezat
Pantauan Tribuncirebon.com, tidak perlu waktu lama bagi Sukardi mengumpulkan ulat-ulat pohon jati itu.
Ulat-ulat itu banyak berserakan di tanah-tanah di bawah pohon jati di pinggir jalan.
Cup plastik bekas minuman yang dibawa Sukardi pun terlihat sudah hampir penuh terisi oleh ulat-ulat.
Padahal saat mencari, ia tidak berpindah-pindah tempat dan hanya mencari ulat di sekitaran tempat ia berjongkok saja.
"Awalnya dari situ cuma pindah berapa centimeter saja, tapi sudah sebanyak ini. Memang banyak," ucapnya.
• Barcelona Masih Ketergantungan Duet Messi-Suarez, Ini Bukti-buktinya