Bus Sriwijaya Jatuh ke Jurang di Pagaralam, Polisi Duga Sopir Mengantuk
Kecelakaan Bus Sriwijaya yang masuk jurang di Liku Lematang, Pagaralam, diduga disebabkan sopir bus yang mengantuk.
TRIBUNJABAR.ID, PAGARALAM - Kecelakaan Bus Sriwijaya yang masuk jurang di Liku Lematang, Pagaralam, diduga disebabkan sopir bus yang mengantuk.
Kepada polisi, seorang penumpang yang selamat mengatakanbahwa bus sempat tiga kali terperosok ke saluran air dan menyenggol kendaraan lain sebelum masuk ke jurang.
"Sementara dugaannya sopir mengantuk. Karena sempat ada tiga kali insiden. Bus itu juga sempat bersenggolan dengan mobil lain," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Selatan Kombes Supriadi saat dihubungi, Selasa (24/12/2019).
• Duka di Akhir Tahun, Bus Sriwijaya Terjun ke Jurang, 26 Tewas, Ini Penampakkan Lokasi Kecelakannya
Bus Sriwijaya bernomor polisi BD 7031 AU rute Bengkulu-Palembang berangkat dari poll Sriwijaya Express, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu sekitar 14.00 WIB.
Namun, sopir bus yang bernama Fery mengambil rute Bengkulu-Kepahiang-Kota Pagaralam. Akibatnya jarak tempuh perjalanan pun menjadi jauh.
Saat melintas di lokasi kejadian, sekitar 23.00 WIB, bus langsung terjun bebas setelah menabrak pembatas jalan.
"Bus itu sempat menabrak pembatas jalan di tikungan Lematang Indah, Dempo Tengah. Sehingga langsung terjun ke jurang," kata Supriadi.
Akibat kecelakaan ini sebanyak 26 orang tewas dan 14 lainnya luka-luka akibat kecelakaan itu. (Kompas.com/Aji YK Putra)
• Korban Hanyut Terbawa Arus Sungai, Tim SAR Perluas Lokasi Pencarian Korban Kecelakaan Bus Sriwijaya

26 korban tewas
Sebelumnya diberitakan Kepala Kantor SAR Palembang, Berty Kowaas telah menginformasikan mengenai lokasi kecelakaan maut Bus Sriwijaya.
Perlu diketahui, bus tersebut terjun ke jurang di Liku Lematang, Desa Perahu Dempo, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, Senin (23/12/2019) pukul 23.15 WIB.
Menurut Berty, jurang lokasi kecelakaan Bus Sriwijaya itu sangat tinggi.
Hal itu berdasarkan informasi yang diperolehnya dari tim di lapangan.
Berdasarkan perkiraan, ketinggian jurang itu sekitar 75 sampai 80 meter.
"Jarak sekitar kurang lebih 1 kilometer dari jembatan jika dilihat dari peta. Dari tim di lapangan, ketinggian jurang itu sekitar 75 sampai 80 meter. Sementara ini tim masih melakukan pencarian korban yang hilang," ujar Berty, dikutip dari Sripoku.com, Selasa (24/12/2019).