Banjir di Kabupaten Bandung
Seorang Warga Meninggal Saat Banjir Melanda Dayeuhkolot, Diduga Kelelahan Setelah Bersihkan Rumah
Seorang warga meninggal saat banjir melanda Dayeuhkolot. Diduga kelelahan setelah bersihkan rumah.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Seorang warga Kampung Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, meninggal dunia saat rumahnya digenangi banjir, Rabu (18/12/2019).
Almarhum ditandu saat kampungnya masih tergenang banjir dan dimakamkan di pemakaman yang berada di Jelekong, Baleendah, Kamis (19/12/2019).
Warga tersebut bernama Ade Dedi (70), yang mengontrak rumah di daerah tersebut.
Dedi merupakan warga asal Kabupaten Garut.
Kepala Desa Dayeuhkolot, Yayan Setiana, membenarkan ada warganya yang meninggal dunia saat daerahnya terdampak banjir.
"Dia dimakamkan di Jelekong Baleendah karena Desa Dayeuhkolot beli tanah di sana untuk pemakaman. Sebab kalau lagi banjir seperti ini pemakaman yang ada di Dayeukolot tergenang banjir," ujar Yayan, di depan kantornya.
Menurut Yaya, penyebab kematiannya diduga karena kecapaian setelah membersihkan rumahnya.
"Mungkin kelelahan, almarhum juga sudah tua," ucapnya.

Sudah Mulai Surut di Beberapa Titik
Banjir yang terjadi di Dayeuhkolot dan Baleendah, Kabupaten Bandung kini sudah mulai surut.
Jalan Baleendah Dayeuhkolot sudah bisa dilalui kendaraan dan sudah tidak ada genangan air.
Namun untuk di daerah Andir, Baleendah, dan Bojong Asih, Dayeuhkolot, masih terdapat genangan air.
Di dua daerah itu air sudah mulai surut.
Di Bojongasih yang kemarin ketinggian air 1,3 - 1,8 meter kini hanya sekitar 20 sentimeter.
Menurut warga Bojong Asih, Atib (70), air mulai menggenangi kampungnya pada hari Selasa (17/19/2019) dan mulai surut dini hari tadi.