Mengungsi Karena Banjir di Baleendah Bandung, Warga: Sudah Biasa Tiap Tahun Begini
Banjir yang telah merendam lima kecamatan di Kabupaten Bandung sejak kemarin akibat luapan Sungai Citarum, memaksa sejumlah warga mengungsi ke tempat
Penulis: Cipta Permana | Editor: Theofilus Richard
Hal serupa pun dialami oleh pengungsi lainnya, Mardiah (64), warga RT 04 RW 09 Desa Cigosol, Baleendah.
Dirinya bersama empat orang anggota keluarganya memutuskan untuk pindah ke Gedung Inkanas pada Rabu (18/12/2019) pukul 12.00 WIB.
Sebelumnya ia sempat menginap di rumah salah seorang kerabat yang memiliki bangunan rumah bertingkat.
Menurutnya, musibah banjir yang dialaminya sedikit lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kali ini dirinya sempat merasakan tinggal di rumah miliknya selama sembilan bulan, sebelum pindah ke pengungsian.
Sedangkan biasanya hanya hitungan satu atau dua minggu saja.
• Tak Hadiri Kuala Lumpur Summit, Wapres Maruf Amin Dikabarkan Sakit, Dokter Paparkan Kondisinya
"Alhamdulillah, sekarang sedikit lebih baik dibanding tahun lalu, karena bisa lebih lama tinggal dirumah. Kalau dulu, baru juga seminggu atau dua minggu surut, pasti sudah pindah ke sini lagi (pengungsian)," ujarnya dilokasi yang sama.
Hingga kini, lanjutnya, Ia tidak mengetahui dampak banjir yang melanda rumahnya, terlebih akses menuju wilayahnya masih digenangi banjir setinggi dua meter.
"Sementara tinggal di sini dulu beberapa hari sampai nanti kembali lagi setelah surut," ucapnya.
Sementara itu petugas asesmen BPBD Kabupaten Bandung yang bertugas di Inkanas, Taryana, mengatakan bahwa jumlah pengungsi yang terdata di pengungsian Inkanas hingga Rabu (18/12/2019), pukul 13.00 WIB, mencapai 44 KK/142 jiwa, terdiri dari 36 orang lansia, sembilan balita, dan dua orang ibu hamil.
Para pengungsi merupakan warga yang tinggal di lima RW Kelurahan Andir, meliputi RW 06, 07, 08, 09, dan 10.
Data jumlah pengungsi di Inkanas tersebut menurutnya meningkat, dibandingkan dengan pendataan yang dilakukan pihaknya pada Selasa (17/12/2019) pukul 21.00 WIB, dimana kemarin terdata 25 KK/87 jiwa.
"Mereka ada yang datang karena dievakuasi petugas, ada juga yang datang sendiri. Kami terus mendata, dalam sehari kami melakukan tiga kali pendataan yaitu, pagi pukul 07.00 WIB, siang pukul 13.00 WIB, dan malam pukul 21.00 WIB," ujarnya saat ditemui dilokasi yang sama.
• Faye Nicole Jones Dipanggil KPK, Terkait Kasus yang Menjerat Chaeri Wardhana, Ini Jejak Kariernya
Ia juga mengatakan bahwa sejumlah pengungsi mengeluhkan bebeparapa penyakit.
Di antaranya gatal-gatal, flu, batuk, demam, dan pegal-pegal.
Petugas kesehatan dikabarkan akan datang memeriksa pada Kamis (19/12/2019).
"Besok, ada dokter dan beberapa petugas medis akan datang memeriksa kondisi kesehatan dari para pasien dan pengungsi lainnya, agar sakit yang mereka keluhkan dapat langsung tertangani secara baik dan benar," katanya.
• Supriyono : Daripada Cari Tandem Buat Ezechiel, Mendingan Lepas Saja Pemain Asal Chad Itu