Penggusuran di Tamansari Bandung

Warga Korban Penggusuran di Tamansari Kota Bandung Menolak Direlokasi, Terpaksa Tinggal di Masjid

Sehari pasca eksekusi lahan proyek pembangunan rumah deret di RW 11 Tamansari, Kota Bandung, puluhan warga

Penulis: Cipta Permana | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Cipta Permana
Beberapa warga terdampak eksekusi lahan RW 11 Tamansari dan menolak direlokasi memilih bertahan dan tinggal sementara di lantai dua Masjid Al-Islam, pascaeksekusi lahan yang dilakukan sebagai proyek pembangunan Rumah Deret Tamansari. Jumat (13/12/2019) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Sehari pasca eksekusi lahan proyek pembangunan rumah deret di RW 11 Tamansari, Kota Bandung, puluhan warga terdampak penggusuran, terpaksa menempati bangunan Masjid Al-Islam yang berada tidak jauh dari lokasi lahan tersebut.

Tampak beberapa warga yang terdiri, dari orang tua, dewasa, remaja, bahkan anak-anak terpaksa harus mengungsi, tidur, dan tinggal sementara secara bersama-sama di atas lembaran karpet sajadah di lantai dua dari bangunan masjid bercat hijau tersebut.

Sebab hunian yang mereka tempati selama ini, telah rata dengan tanah akibat eksekusi yang dilakukan petugas gabungan Satpol PP Kota Bandung dan Polrestabes Bandung, kemarin (12/12/2019).

Selain lantai dua yang menjadi tempat tinggal sementara dari warga, pelataran masjid itu pun dipenuhi oleh berbagai harta benda, seperti lemari, kasur, barang elektronik, hingga pakaian milik warga yang berbalut kantung kresek hitam dan tertumpuk jadi satu.

Enok Kartika (51) salah seorang warga RT 05 RW 11 yang terdampak eksekusi mengaku, Ia bersama sembilan orang anggota keluarga hanya dapat pasrah menerima kenyataan bahwa di usia senjanya harus mengalami nasib tinggal dipenampungan seperti ini. Terlebih, tepat di tanggal 20 Desember 2019 nanti ia genap berusia 52 tahun.

Arus Kendaraan di Tol Cipali Diprediksi Naik 9,6 Persen Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2020

"Hidup seperti ini, mungkin menjadi hadiah bagi ibu di usia ke-52 tahun. Kalau kemarin masih enggak terasa tinggal disini (pengungisan), tapi sekarang (hari ini) perasaannya sedih banget, malah beberapa kali ibu lupa, ada perasaan mau pulang, tapi pas mau turun tangga, baru keinget lagi, rumahnya udah engga ada, jadi air mata keluar sendiri," ujarnya sambil menangis saat di temui di Masjid Al-Islam, Jalan Kebon Bibit, Jumat (13/12/2019).

Disinggung terkait harta benda yang dapat diselamatkan, Enok mengatakan, hanya sebagian kecil saja, juga pakaian yang melekat di tubuhnya.

Sebab saat proses eksekusi berlangsung, menurutnya warga tidak mendapat pemberitahuan sama sekali, sehingga petugas pun mengangkut paksa barang-barang dari dalam rumahnya.

"Tidak ada pemberitahuan sama sekali sebelumnya, jadi tibum (petugas penertiban) Satpol PP itu main angkut aja semua barang-barang, dan sekarang engga tahu ada dimana-dimananya. Apalagi selama puluhan tahun saya tinggal disana dan buka warung kios kecil, isinya engga tahu dimana sekarang. Cucu saya juga sekarang kepaksa engga sekolah soalnya seragamnya engga tahu dimana," ucapnya.

Dirinya berharap, agar keluarga dan warga lainnya yang terdampak segera mendapat pengganti yang sepadan dari rumah mereka yang telah dieksekusi dari pemerintah. Sebab, selain mereka enggan direlokasi, tapi juga tempat tinggal mereka dahulu juga dibangun dengan hasil jerih payah selama puluhan tahun.

Usia Semakin Tua Belum Dapat Jodoh? Ini Bacaan Doa-doa agar Cepat Dapat Jodoh Idaman dan Shaleh

"Inginnya ya cepat ada penggantinya, karena engga mungkin kita tinggal di sini terus, siapa juga yang betah tinggal lama-lama seperti korban tsunami begini.

Mau pindah ke tempat keluarga lain juga, saya tidak punya siapa-siapa lagi di sini, jadi sekarang saya cuma bisa melamun kapan punya rumah lagi seperti dulu," ujar Enok.

Hal senada disampaikan oleh warga terdampak lainnya, Diandra Apriliyani (28). Dirinya menuturkan, warga yang tinggal di masjid merupakan warga yang menolak direlokasi.

Selain itu, proses eksekusi berlangsung tanpa pembertahuan sebelumnya, sehingga sebagian besar warga tidak melakukan persiapan apapun sebelum meminggalkan rumah mereka.

Kondisi wilayah Tamansari RW 11 Kota Bandung dari Jembatan Layang Pasupatu, Kamis (12/12/2019)
Kondisi wilayah Tamansari RW 11 Kota Bandung dari Jembatan Layang Pasupatu, Kamis (12/12/2019) (Tribun Jabar/ Daniel Andreand Damanik)
Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved