Terungkap, Ini Awal Mula Penemuan Motor Harley di Pesawat Garuda yang Seret Dirut Garuda Ari Askhara

Hal tersebut diungkapkan dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang videonya diunggah di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (10/12/2019).

Editor: Ravianto
KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan menunjukkan kepada awak media onderdil atau suku cadang motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal yang diselundupkan di pesawat baru milik Maskapai Garuda Indonesia berjenis Airbus A330-900 NEO di Jakarta, Kamis (5/11/2019). 

"Kemudian di dalam cargo manifest, memang diberitahukan cargo nil," ujar dia.

Tim bea cukai terus melakukan pemeriksaan hingga ke bagian lambung pesawat. 

Kemudian ditemukan 20 koper dan 18 kotak coklat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri BUMN Erick Thohir menunjukkan barang bukti motor Harley Davidson saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu berhasil mengungkap penyelundupan sepeda motor Harley Davidson pesanan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, I Gusti Ngurah Askhara dan dua sepeda Brompton beserta aksesorisnya menggunakan pesawat baru Airbus A330-900 Neo milik Garuda Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri BUMN Erick Thohir menunjukkan barang bukti motor Harley Davidson saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu berhasil mengungkap penyelundupan sepeda motor Harley Davidson pesanan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, I Gusti Ngurah Askhara dan dua sepeda Brompton beserta aksesorisnya menggunakan pesawat baru Airbus A330-900 Neo milik Garuda Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Tim Syarif melakukan pemeriksaan secara acak terhadap 20 koper tersebut, enam di antaranya diperiksa dan tidak menemukan apapun.

Koper tersebut hanya berisikan keperluan perjalanan seperti biasa.

Selanjutnya 18 kotak coklat yang ditemukan, 15 memiliki tanda kepemilikan atas nama SAS, sedangkan tiga lainnya dimiliki oleh LS.

"Kemudian kami lakukan pengecekan pada lambung pesawat, di dalam lambung pesawat kami menemukan ada koper-koper seperti biasa kurang lebih 20 koper, untuk keperluan travelling biasa dan ada 18 boks berwarna coklat," terang Syarif.

"Terhadap barang tersebut, inilah yang menjadi masalah. Sebenarnya barang-barang ini ada tagnya, yang 15 atas nama SAS. Kemudian yang kedua atas nama LS, tiga boks."

"Intinya saat penumpang turun mereka tidak melaporkan apapun, apa yang mereka bawa. Dari 20 koper, kita cek enam secara random dan itu bersih tidak ada apa-apa. Sehingga selebihnya tidak kami periksa karena itu adalah manajemen resiko kami," tambahnya.

Bea Cukai Menindaklanjuti temuan sparepart motor Harley Davidson dalam pesawat Garuda Indonesia tipe Airbus A330-900 seri Neo
Bea Cukai Menindaklanjuti temuan sparepart motor Harley Davidson dalam pesawat Garuda Indonesia tipe Airbus A330-900 seri Neo (Bea Cukai)

Tim bea cukai melakukan pemeriksaan terhadap kotak coklat yang ditemukan di gudang mereka karena ukurannya yang cukup besar.

Setelah dibuka, ditemukan berbagai onderdil yang bukan termasuk dalam onderdil pesawat.

Tim bea cukai melihat ada beberapa kelengkapan seperti tangki bensin hingga ban motor yang diduga berbentuk menjadi sebuah motor.

Melihat hal tersebut, tim bea cukai menerka barang itu adalah CKD dari barang bekas.

CKD atau Completely Knock Down adalah kendaraan yang dirakit di pabrik yang telah memiliki izin resmi di Indonesia.

Sedangkan pada kotak yang lain ditemukan sepeda lipat Brompton dan pelengkapnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved