Korban Longsor Cilangari KBB Dapat Perwatan dari Dokpol Polres Cimahi, Ini yang Dikeluhkan Warga
Mereka silih berganti berdatangan ke posko kesehatan untuk memeriksakan keluhan kesehatan pascalongsor yang menyebabkan akses jalan dan area pesawahan
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, GUNUNGHALU - Sejumlah warga Kampung Hegarmanah, Desa Cilangari, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang terdampak longsor mendapat perawatan dari dokter polisi (Dokpol) Polres Cimahi, Rabu (11/12/2019).
Mereka silih berganti berdatangan ke posko kesehatan untuk memeriksakan keluhan kesehatan pascalongsor yang menyebabkan akses jalan dan area pesawahan tertimbun lumpur.
Baur Kesehatan Polres Cimahi, Desiana Sofyan, mengatakan bahwakebanyakan warga yang datang ke posko mengeluhkan sakit badan karena tidak tidur nyenyak sejak kejadian longsor.
• Viral Foto Wanita Pamer Dada di Lokasi Wisata, Pemilik Tempat Wisata Geram
"Ditambah kondisi psikologis yang terganggu, tapi kebanyakan keluhannya rata-rata sakit badan dan trauma terhadap bencana," ujarnya saat ditemui di Kampung Hegarmanah.
Menurutnya, banyak warga yang masih khawatir longsor tersebut hingga membuat mereka tidak bisa tidur nyenyak, sehingga selain memberikan trauma healing, pihaknya juga memberikan obat dan vitamin.
"Trauma healing yang diberikan bagi warga diberikan dengan cara memancing cerita, pendekatan persuasif, serta pendekatan agama," katanya.
Ia mengatakan, trauma healing itu sebetulnya tidak mudah, meski sudah pendekatan psikologis dan agama.
Sehingga cara yang paling mudah adalah memancing mereka bercerita tentang keadaannya saat ini.
Warga Kampung Hegarmanah, Tiah (55), mengaku merasakan nyeri di sekujur tubuhnya, terutama di bagian pinggang karena setelah kejadian tersebut dia tidak bisa tidur.
"Tadi langsung periksa sama dokter di tenda (posko), terus dikasih obat sama disuruh banyak istirahat," katanya.
Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya posko kesehatan tersebut karena jarak dari kampungnya ke puskesmas terdekat di Desa Cilangari, sekitar 30 menit.
"Kalau naik ojek bayarnya Rp 20 ribu. Jadi mumpung ada dokter di sini, ya dimanfaatkan," ucap Tiah.
• Sebelum Raih Emas SEA Games 2019, Pelajar Cianjur Ini Hampir Pingsan di Tangan Petarung Malaysia
• Viral Foto Wanita Pamer Dada di Lokasi Wisata, Pemilik Tempat Wisata Geram
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/kampung-cilangari.jpg)