Hellprint United Day 7 Kembali Getarkan Bandung dan Lebih Fresh dengan Suguhan Genre Beragam
Festival musik metal terbesar di Indonesia, Hellprint, yang kali ini turut menyentil genre musik lainnya, kembali menggetarkan Kota Bandung.
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Festival musik metal terbesar di Indonesia, Hellprint, yang kali ini turut menyentil genre musik lainnya, kembali menggetarkan Kota Bandung.
Sejalan tagline Hellprint: United Day 7, festival metal yang disebut-sebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara itu menampilkan puluhan band metal diselipi gru-grup band genre lain yang berasal dari 13 provinsi di Indonesia.
Hellprint: United Day 7 yang sudah memasuki tahun ketujuh itu menjadi even wajib bagi para metalheads, dan tentunya juga jadi keharusan bagi pencinta musik genre lainnya.
Pasalnya, semua grup band ragam genre sambung-menyambung tampil di tiga panggung besar yang dihelat di Lapangan PPI Pussenif, Jalan Supratman, Minggu (8/12/2019).
Al hasil, ajang bergengsi musik cadas yang didukung penuh oleh SuperMusic.ID, itu lagi dan lagi memanjakan para penggemar beragam genre musik selama seharian penuh.
Para penonton yang hadir berasal dari beberapa daerah di Jabar bahkan tak sedikit berdatangan dari luar Jabar.
Para penggila metal dan ragam musik lain disuguhi oleh berbagai penampilan lebih dari 36 band pilihan lintas genre di tiga panggung berbed; Rawk Stage, Noise Stage, dan United Stage.
Sederet band tenar Tanah Air tampil menghiasi line up acara, diantaranya adalah Burgerkill, Rosemary, Jasad, Jeruji, Pee Wee Gaskins, Seringai, hingga band-band beraliran non-rock lainnya.
Promotor Hellprint: United Day 7, Dany Taufik Kurniawan, mengatakan bahwa Hellprint merupakan agenda tahunan yang digelar bersama SuperMusic.ID sebagai klimaks rangkaian event yang selama ini digelar dengan perkiraan penonton mencapai 20.000 orang yang datang silih berganti mulai siang hingga malam.
"Konser ini dibikin beda, sesuai tema United Day kami mengolaborasikan berbagai genre musik untuk gabung dan tampil di sini," ujar Dany di sela acara.
Konsep menghadirkan dan menampilkan banyak genre musik di tempat yang sama, menjadi suatu yang lain dari yang lain di even tersebut dibandingkan dengan even musik lainnya.
Dijelaskan Dany, sejalan dengan konsepnya genre-genre musik itu dimainkan di waktu tertentu.
Dengan kata lain, konsep siang dibuat berbeda dengan konsep malam hari.
"Siang keras kemudian malam agak selow. Jadi ini sesuai konsep United Day itu sendiri dimana kami ingin membuat all genre (bersatu) karena waktunya kita bersatu dan tidak terkotak," katanya.