Terpopuler
Pembunuh Bayaran Menyamar dan Incar Nyawa Soeharto, Kedoknya Terbongkar karena Tien Curiga
Ia kerap was-was karena Soeharto rawan dibunuh setelah mengisi jabatan yang ditinggalkan Ahmad Yani.
Ia berangkat ke rumah Chaerul Saleh dengan dikawal oleh ajudannya.

Sesampainya di sana, Tien mendapati ada seorang anak perempuan yang didampingi oleh anggota AURI.
Ia menjemput anak itu dan membawanya ke rumah.
Anak itu diberondong sejumlah pertanyaan.
"Saya lalu membawanya pergi. Tiba di rumah, saya interview. Dari jawaban-jawabannya sama sekali tidak cocok.
Raut wajahnya saja tidak mirip sedikitpun dengan Pak Harto. Saya jadi yakin anak ini bukan anak Pak Harto," jelas Tien.
Namun, Tien masih penasaran dengan anak itu.
Diam-diam ia membuka koper yang dibawa sang anak.
Ia mendapati sebuah gitar serta sebungkus bubuk racun tikus.
Lantas, Tien meminta anak itu beristirahat di sebuah kamar yang ia kunci dari luar.
Kemudian, Tien Soeharto melaporkan kejadian itu ke Soeharto.
"Setelah itu saya pergi ke Kostrad untuk menemui Pak Harto, melaporkan hal ikhwal anak perempuan itu. Bapak bilang agar dibawa ke Kostrad saja."
Keesokan harinya, Tien Soeharto kembali mengunjungi anak itu.
Namun, ketika kamar dibuka, anak tersebut sudah tidak ada.
• Kisah Habibie di Pengujung Kekuasaan Soeharto (3-Habis), Tak Pernah Bisa Lagi Bertemu Sang Presiden
• Kisah Habibie di Pengujung Kekuasaan Soeharto (2), Berdebat Keras Soal Menteri Kabinet Reformasi
"Anak itu telah menghilang. Rupanya dia melarikan diri turun melalui jendela menggunakan stagen," ucap Tien.
Tien menafsirkan, anak perempuan itu sengaja dipasang untuk melenyapkan Panglima Kostrad dengan menggunakan racun tikus yang dibawanya.
"Sejak itu saya tidak pernah bertemu lagi dengan anak itu, tidak ada pula kabar beritanya," kata Tien.