Srikandi Pasundan, Komunitas yang Memberikan Semangat Hidup untuk ODHA

Di peringatan hari AIDS ini menjadi kesempatan akan peran yang telah dilakukan masyarakat untuk menanggulangi AIDS.

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Ichsan
Kolase Foto Tribun Jabar
Ilustrasi: Stop HIV/AIDS 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hari AIDS sedunia diperingati pada 1 Desember setiap tahunnya.

Di peringatan hari AIDS ini menjadi kesempatan akan peran yang telah dilakukan masyarakat untuk menanggulangi AIDS.

Seperti yang dilakukan oleh Komunitas Srikandi Pasundan yang terus merangkul berjuang untuk para waria di Bandung tidak mendapatkan perilaku diskrimantif di lingkungan sosialnya.

Salah satu staf Komunitas Srikandi Pasundan, Rivan Setiadi mengatakan komunitas ini sudah ada sejak 9 November 2014.

"Awalnya kami sama-sama punya visi dan misi untuk membuat keluarga kecil karena banyak waria yang mengidap HIV," ujar Rivan saat ditemui di El Royale Hotel, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Minggu (1/12/2019).

Kisah Satu Keluarga Tewas dalam Tabrakan Maut di Tol Cipali, Baru Hadiri Selamatan Umrah

Saat ini Rivan mengatakan sudah ada 600 anggota di Bandung dan 6.000 anggota di Jawa Barat.

Ia menjelaskan cukup banyak kegiatan yang dilakukan seperti penjangkauan, pendampingan, rujukan dan beberapa kegiatan lainnya yang bersifat kekeluargaan.

Misalnya saja dalam terapi antiretroviral (arv), komunitas ini sangat fokus untuk mendampingi para teman-temannya untuk selalu rutin mengonsumsi obat.

"Kita justru sering berkunjung ke rumah teman-teman yang lain untuk saling mengingatkan. Hubungan yang dibangun sudah seperti saudara bukan memberi arahan kepada pasien," ucapnya.

Kehadiran waria dengan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) ini tentunya memiliki kendala ketika terapi arv.

Nurul Faqih Tewas Saat Mau Diwisuda, Malamnya Sempat Menyantap Nasi Goreng Sebungkus Berdua

Salah satunya adalah pandangan masyarakat yang menyorot seorang waria sekaligus ODHA.

"Adanya pandangan tersebut di masyarakat sudah tentu ada oleh karena itu kami meningkatkan kepercayaan diri. Kalau udah ada stigma duluan mau keluar rumah juga jadi risih," ujarnya.

Namun hingga saat ini obat asr cukup mudah ditemukan dan ODHA bisa mendapatkannya secara gratis.

Hadirnya komunitas ini membuat para ODHA tidak merasa dikucilkan oleh masyarakat, justru mereka cukup percaya diri supaya diterima dimanapun.

"Waria ODHA juga sudah berdaya, walaupun tidak bekerja level formal tetapi setidaknya bisa membiayai diri sendiri," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved