Camilan UKM Laris Manis di Pojok Lokal SRC
POJOK lokal merupakan wujud nyata dukungan SRC terhadap usaha kecil menengah (UKM) untuk memasarkan produknya.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - POJOK lokal merupakan wujud nyata dukungan SRC terhadap usaha kecil menengah (UKM) untuk memasarkan produknya. Berbagai produk UKM sekitar toko kelontong yang telah bergabung dengan SRC dihadirkan di Pojok Lokal itu. Seperti halnya di Toko Mutiara yang berada di Desa Wirakanan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Di toko milik Junaedi (46) itu sedikitnya terdapat 20-an jenis makanan ringan produksi UKM. Seluruh produk itu dipasok dari para pelaku UKM se-Kabupaten Indramayu dan sekitarnya. Bahkan, beberapa di antaranya merupakan produk dari pemilik toko SRC Indramayu Raya.
Deretan makanan ringan itu tampak tersusun rapih di rak khusus yang dipasangi label Pojok Lokal di bagian atasnya. Rata-rata produk para pelaku UKM itu merupakan makanan khas Indramayu dan sekitarnya. Tidak hanya makanan ringan siap saji, ada juga makanan yang masih mentah di Pojok Lokal itu.
"Ada manisan buah, roti, aneka keripik, emping, dan untuk makanan yang masih mentah ada kerupuk ikan serta kerupuk udang. Sengaja masih mentah kalau sudah digoreng tidak tahan lama dan agar pembeli bisa menikmatinya fresh karena menggoreng sendiri di rumah," ujar Junaedi.
Ia mengatakan, aneka makanan ringan yang dijual di toko berukuran 20 x 7 meter itu berasal dari 10-an pelaku UKM. Mereka secara rutin mengirimkan produk-produk buatannya ke toko milik Junaedi yang dibuka sejak 9 November 2015 itu.
Junaedi sangat berterima kasih kepada SRC yang telah membinanya untuk mengembangkan toko kelontong. Sejak bergabung menjadi pemiliki toko SRC pada 2017, toko yang semula berukuran 4 x 6 meter itu semakin luas. Selain itu, program SRC lain yang banyak diminati pengunjung tokonya adalah Pojok Bayar karena proses transaksinya lebih cepat.
"Saya berharap SRC bisa terus membina para pemilik toko kelontong untuk berinovasi mengembangkan usahanya, karena manfaatnya banyak sekali dan saya merasakan sendiri," kata Junaedi.
Dari sekian banyak produk UKM yang berada di Toko Mutiara, salah satunya terdapat roti buatan CV SRC Al Faris Indramayu. Pemiliknya, Sulaiman (47), merupakan pemilik toko SRC sekaligus produsen roti tersebut.
Ia memproduksi roti beragam rasa itu sejak awal 2019 di rumahnya.
"Alhamdulillah untuk pemasaran tidak ada kendala sama sekali, karena pemilik toko SRC Indramayu Raya dengan senang hati menampungnya. Padahal, pemasaran merupakan hal paling krusial bagi pelaku UKM, tapi bagi saya lancar-lancar saja," kata Sulaiman.
Setiap harinya, Sulaiman membuat kira-kira 1200 pcs roti. Selanjutnya roti-roti tersebut dikirimkan ke 70-an toko SRC di wilayah barat Kabupaten Indramayu. Ia mengaku pembuatan rotinya masih berskala home industry sehingga belum mampu memenuhi permintaan 250-an toko SRC di wilayah tersebut.
Hingga kini Sulaiman juga masih menjalankan usaha toko kelontong miliknya. Ia pun berbagi tugas dengan istrinya agar fokus menjaga toko dan menjalankan pabrik rotinya.
"Istri mengelola toko, saya membuat roti dan memasarkannya. Berkat SRC semuanya bisa berjalan bersamaan dan tidak ada kendala," ujar Sulaiman
Selain itu, Toko Tatik yang berada di Jalan dr Soetomo, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, juga menyajikan puluhan jenis camilan produk UKM dari mulai makanan kering hingga makanan basah. Produk-produk UKM yang dijual di toko milik Tatik Lusiasari (42) itu di antaranya, aneka roti, kue lemper, makaroni, emping, gapit, kerupuk, dan lainnya yang berasal dari sedikitnya 25 pelaku UKM di Kota serta Kabupaten Cirebon.
Setiap produk UKM itu dikemas dalam plastik sedang yang diberikan label khusus dan mencantumkan brand masing-masing pelaku UKM. Tatik Lusiasari menyebut jumlah pelaku UKM yang memasok aneka camilan itu terus bertambah sejak 1,5 tahun terakhir.
Sementara di bagian depannya terdapat rak yang berisi aneka minuman kemasan, kemudian di sebelahnya terdapat rak lainnya yang berisi sembako. Setiap rak itu diberi pembatas dan tulisan khusus yang menandakan jenis barang di masing-masing raknya. Seluruh barang dagangan di toko itupun terlihat tertata rapih dan tidak ada yang digantung.
Menurut Tatik, ada cerita tersendiri sebelum beragam produk UKM itu meramaikan tokonya.
Cerita berawal dari rapat rutin paguyuban SRC Kabupaten dan Kota Cirebon. Setiap rapat beberapa pemilik toko SRC kerap membawa camilan untuk dinikmati bersama-sama.
Namun, kala itu camilan tersebut hanya dibawa menggunakan plastik biasa dan belum terdapat label brand pembuatnya. Padahal, rasa camilan buatan para pelaku UKM itu enak dan kualitasnya juga bagus. Tatik melihat hal itu sebagai peluang untuk membantu para pelaku UKM memasarkan produknya.
"Saya mengusulkan agar pemilik toko SRC untuk menjual camilan itu di toko saya, bahkan packaging dan labelnya saya pasang sendiri. Teman-teman paguyuban sepakat dan langsung mencobanya," kata Tatik Lusiasari.
Tatik berharap, Pojok Lokal yang dihadirkan SRC bisa membantu para pelaku UKM melebarkan sayap bisnisnya. Selain itu, Tatik juga mengajak pemilik toko SRC di Kota dan Kabupaten Cirebon untuk terus berinovasi dan selalu hadir dalam setiap pelatihan yang diberikan SRC. Sebab, ada banyak sekali manfaat yang didapatkan terutama untuk kemajuan toko ke arah yang lebih baik.
"Selain Pojok Lokal, program SRC yang paling laku itu Pojok Bayar. Banyak pengunjung yang datang ke toko saya untuk mengisi pulsa, bayar tagihan listrik, PDAM, dan BPJS. Warga sekitar sini juga jadi lebih mudah," ujar Tatik Lusiasari.
Lokasi yang sering didatangi Tatik untuk berbelanja makanan ringan itu ialah Desa Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon. Desa Tuk sejak dulu dikenal sebagai sentra makanan ringan yang rata-rata pembuatnya merupakan pelaku UKM. Salah satu tempat langganan Tatik berbelanja di Desa Tuk ialah Emping Tunas Kelapa milik Suniah (47).
"Bu Tatik sering ke sini belanja emping, sebulan bisa beberapa kali datang. Saya bersyukur jadi makin luas pemasarannya. Kalau untuk SRC butuh berapapun empingnya saya siap," kata Suniah. (Ahmad Imam Baehaqi)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/src1.jpg)