Disdik Kota Bandung Sebut Pemberian Anak Ayam ke Siswa Mengandung Sejumlah Pelajaran Ini
Program Pemerintah Kota Bandung terkait pemberian anak ayam kepada para pelajar rencananya akan dimasukan ke kurikulum sekolah.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Program Pemerintah Kota Bandung terkait pemberian anak ayam kepada para pelajar rencananya akan dimasukan ke kurikulum sekolah.
Menurut Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Bandung, Bambang Arianto, mengaku tidak masalah dengan memasukan program tersebut.
"Sebetulnya bagi Disdik sudah biasa untuk mengimplementasikan salah satu pembelajaran yang sejalan dengan kebijakan nasional, yaitu konsen di pendidikan karakter, peningkatan kompetensi, dan literasi," ujar dia.
Bambang mengatakan, kini pihaknya sedang menjalankan satu model pembelajaran, yaitu mengkolaborasikan beberapa mata pelajaran.
• Biar Tidak Kecanduan Main Hape, Wali Kota Bandung Mau Beri Anak Ayam kepada Pelajar SD dan SMP
• Jelang Persib Bandung vs Barito Putera, Abdul Aziz: Pak Djanur Pelatih Pintar
"Mau tentang anak ayam atau lainnya, asalkan metodenya sudah masuk, indikator pembelajarannya sudah masuk, nanti beberapa pelajaran mensinergikan beberapa kompetensi dasar supaya anak mempelajari itu," kata dia.
Ia juga mengatakan bahwa pemberian anak ayam kepada siswa di Kota Bandung adalah bukti bahwa Pemkot Bandung menerapkan konsep teoritis pemerintah pusat.
Bambang memaparkan, pemberian anak ayam kepada para pelajar, mengandung sejumlah pelajaran semisal IP, prakarya, TIK, IPS, dan Bahasa Indonesia untuk SMP.
"Langkah-langkah ilmiah eksperimen dan sebgainya (dalam memelihara ayam) masuk di IPA, untuk prakarya mereka dibimbing bagaimana memmanfaatkan barang bekas untuk membuat kandang ayam dan bagaimana cara mengolahnya," kata dia
Sedangkan di pelajaran IPS, akan diajarkan cara mendistribusikan anak ayam dan membangun jiwa entepreneur di kalangan siswa.
"Untuk TIK, bagaimana mereka melihat proses pembelajaran, dari awal sampai akhir dengan menggunakan gadget. Ada opini bahwa bagaimana anak tersebut menggunakan gadget secara bijak untuk pembelajaran, dan itu arahnya ke sana," kata dia.
Sedangkan pelajaran Bahasa Indonesia, kata Bambang, diterapkan melalui cara membuat laporan ilmiah yang baik dan benar.
"Jadi seperti itu kolaborasinya," ucapnya.
• Anak Bupati Majalengka Resmi Ditahan, Kini Kabag Ekbang Setda Pemkab Majalengka Dijabat Plh
• Wali Kota Bandung Besok Bagikan 1.500 Anak Ayam ke Pelajar SD dan SMP, Namanya Chickenisasi