Pemkab Cirebon Sebut Kota Tua Jamblang Akan Menjadi Daya Tarik Baru
Sekretaris Disbudparpora Kabupaten Cirebon, Raden Chaidir, Susilaningrat menyebutkan Kawasan Pecinan Jamblang sangat berpotensi jadi wisata kota tua
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Dedy Herdiana
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Sekretaris Disbudparpora Kabupaten Cirebon, Raden Chaidir, Susilaningrat, menyebutkan ,Kawasan Pecinan Jamblang, Desa Jamblang, Kecamatan Jamblang, sangat berpotensi menjadi wisata kota tua.
"Ide awal pembangunan wisata kota tua di Kecamatan Jamblang, dari mantan penjabat (PJ) Bupati Cirebon, yaitu Dicky Saromi," kata Chaidir saat ditemui di kantor Disbudparpora Kabupaten Cirebon, Jalan Sunan Drajat, Kecamatan Sumber, Senin (18/11/2019).
Di Kawasan Pecinan Jamblang, kata Chaidir, terdapat sejumlah bangunan tua yang diketahui dibangun pada abad 16 sampai 17 dan hingga saat ini masih berdiri.
• Kawasan Pecinan Jamblang Resmi Jadi Destinasi Wisata, Sayang Tanpa Pengemasan dan Kurang Promosi
• Jadi Destinasi Wisata Gedung Tua, Kondisi Kawasan Pecinan Jamblang Masih Sepi
Selain itu, masih dalam kawasan Pecinan Jamblang, terdapat pusat kerajinan gerabah di Desa Sitiwinangun.
Chaidir berharap, pada tahun selanjutnya, pengembangan wisata tersebut dapat segera diwujudkan dan menjadi daya tarik baru Kabupaten Cirebon.
"Harus diseriusi, karena pemda sendiri sudah punya grand desain. Unsur-unsurnya sudah mendukung, terus dari kuliner pun yaitu nasi jamblang menjadi bagian daya tarik, karena itu dari sini," katanya.

Suasana hening sangat terasa saat memasuki kawasan Pecinan Jamblang, hanya tampak beberapa warga yang tengah melakukan aktivitasnya dipagi hari.
Deru mesin kendaraan bermotor yang melintas di jalur pantai laut utara (pantura), mampu terdengar hingga ke bagian penjuru Kawasan Pecinan Jamblang.
Puluhan bangunan yang berada di kawasan tersebut, sebagian besarnya dalam kondisi tidak terawat, mulai dari lapisan tembok terkelupas, kusen pintu atau jendela lapuk, genting menghitam, dan dipenuhi sarang laba-laba.
Rumah-rumah di Kawasan Pecinan Jamblang pun terlihat tinggalkan oleh pemiliknya, hal tersebut terlihat sebagian bangun dikunci rapat menggunakan gembok berkarat.
Meskipun dalam kondisi sepi, tampak beberapa rumah masih ditinggali oleh pemiliknya, namun pemilik tersebut hanya sesekali beraktivitas di luar rumah.
Herwanto (64), warga Kawasan Pecinan Jamblang, menuturkan, dijadikannya sebagai destinasi wisata, belum mampu mengubah kawasan tersebut menjadi daya tarik masyarakat luar.
"Masih sepi saja. Yang berkunjung pun banyaknya ke vihara," kata.
Keramaian yang terjadi di Kawasan Pecinan Jamblang, kata Herwanto, hanya terjadi pada saat acara keagamaan, warga luar kota pun mendatangi Vihara Dharma Rakhita.
Herwanto mengatakan, Kawasan Pecinan Jamblang sudah sejak lama ditinggali oleh para pemiliknya dan para pemilik lebih memilih tinggal di sejumlah kota besar, di antaranya Kota Cirebon, Bandung, dan Jakarta.
"Hanya ada beberapa saja, sebagian besar pun sudah lanjut usia," katanya.