Perlakuan Keluarga Pelaku Penabrak Pengguna GrabWheels Dibongkar, Disebut dari Kalangan Elit
Orang tua dari salah satu korban penabrakan 6 pengguna grabwheels (skuter listrik) angkat bicara mengenai perlakuan keluarga tersangka.
Saat itu, keenam remaja itu sedang mengendarai skuter listrik yang disewakan dari FX Sudirman.
"Kami berenam menyewa tiga GrabWheels sekitar pukul 01.00 WIB," ujar Fajar, salah satu korban selamat.
Namun ketika keenam sekawan yang mengendarai skuter listrik secara berboncengan itu melintas lurus ke arah FX Sudirman, tiba-tiba ada mobil Camry datang dari belakang dan menabrak mereka.
Padahal seperti penuturan Fajar, mereka sudah berjalan di pinggir jalan.
Akibatnya, keenam remaja ini terlempar begitu disundul oleh mobil Camry yang dikendarai tersangka DH.
"Teman saya Bagus mental 10-15 meter, saya langsung banting skuter pas lihat teman saya terlempar jauh, abis itu saya samperin si Bagus masih sadar cuma kulit lengan kiri tidak ada sama engkel tidak bisa gerak," kata Fajar.
Lalu, ia dan teman-temannya yang selamat kala itu langsung menghampiri Ammar dan Wisnu. Sebab mereka terlempar lebih jauh.
Saat dilihat, Ammar dan Wisnu sudah tak sadarkan diri hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat dan dinyatakan meninggal dunia.
• Asyik Bandung Kini Punya GrabWheels, Bisa Diakses Gratis di Kampus Ini dan Sekitarnya
Bahkan kondisi Ammar sendiri ketika dibawa ke rumah sakit sudah mengelami pendarahan di kepala dan tulang belakangnya sampai geser.
"Dengkulnya robek, sama luka di ujung jari, kalau Wisnu ada luka di kepala dan perut bagian belakang luka," lanjut Fajar.
Namun meski begitu, polisi tak segera menahan tersangka DH di mana hal ini membuat pihak keluarga korban merasa kecewa.
Alan yang merupakan kakak dari salah satu korban tewas, Ammar (18), menduga pertimbangan polisi tidak segera menahan DH karena terkait jabatan penting yang diduduki ibu tersangka.
"Pelaku adalah anak dari anggota DPD RI," kata Alan, seperti yang dikutip Grid.ID dari Warta Kota, Kamis (14/11/2019).
Alan sendiri mengaku mengetahui identitas keluarga pelaku setelah menelusuri nama perempuan yang mengaku sebagai ibu tersangka saat berkunjung ke rumahnya untuk melayat Ammar.
Penelusuran yang dilakukannya mengarah kepada beberapa pemberitaan di media nasional tentang sepak terjang ibu tersangka di Pemilu serentak 2019 lalu.