DPRD Desak Pemkot Bandung Ambil Peluang Soal Bandara Husein akan Dijadikan Pusat Pesawat Propeller

Rencana Bandara Husein Sastranegara yang akan menjadi pusat pesawat propeller atau baling-baling, mendapat perhatian serius dari DPRD Kota Bandung

Penulis: Cipta Permana | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Ery Candra
Suasana di landas pacu Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rencana Bandara Husein Sastranegara yang akan menjadi pusat pesawat propeller atau pesawat baling-baling, mendapat perhatian serius dari Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan.

Tedy mendesak agar Dinas Pehubungan dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung agar mengambil kesempatan tersebut, dan segera menjalin komunikasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Sebelumnya, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menyatakan bahwa Bandara Husein Sastranegara yang akan menjadi pusat pesawat propeller dengan target 100 penerbangan rute tujuan yakni Surabaya, Bengkulu, Yogyakarta, Tanjung Karang, Halim Perdanakusuma, Solo, Pangkal Pinang, dan lainnya hingga akhir tahun 2019 ini.

Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan saat menanggapi akan berakhirnya masa banding Pemkot Bandung atas polemik Sekda Kota Bandung kepada wartawan di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Rabu (16/10/2019).
Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan saat menanggapi akan berakhirnya masa banding Pemkot Bandung atas polemik Sekda Kota Bandung kepada wartawan di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Rabu (16/10/2019). (Tribun Jabar/Cipta Permana)

Menurut Tedy, peluang itu berpotensi besar dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kota Bandung, khususnya peningkatan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi, karena dengan frekuensi yang ada saat ini hanya 56 penerbangan dengan rute yang dibatasi, membuat para pelaku usaha menjerit.

"Jadi yang harus dilakukan Pemkot Bandung, adalah memastikan kesempatan tersebut dan berkoordinasi dengan Kemenhub. Apalagi kami (dewan) sudah menyampaikan hal tersebut kepada mereka (Kemenhub) di Jakarta, terkait berbagai keluhan baik tarif maupun waktu tempuh yang lebih lama yang dialami oleh masyarakat dari dan menuju Kota Bandung," ujarnya saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Kota Bandung. Rabu (6/11/2019).

Wakil Wali Kota Bandung Sebut Januari 2020, Tak Ada Lagi PKL di Pasar Kosambi dan Cihaurgeulis

Ganti Karpet dan Plafon, Renovasi Ruang Paripurna DPRD Kota Bandung Dianggarkan Sekitar Rp 2 Miliar

Komisi C DPRD Kota Bandung Sebut Kawasan Kumuh Rawan Bencana di Musim Penghujan

Tedy menuturkan, lama waktu tempuh dari Kota Bandung menuju Bali, yang sebelumnya hanya membutuhkan waktu kurang lebih dua jam, kini hampir tujuh jam, karena rute penerbangan diarahkan transit menuju Surabaya terlebih dahulu.

Oleh karena itu, Tedy berharap, Pemkot Bandung, dapat sesegera mungkin mengambil dan memastikan peluang tersebut.

"Dengan adanya kesempatan terbuka dari Kemenhub tersebut, saya mempertanyakan, sudah ada komunikasi dan koordinasi belum dari Pemkot Bandung untuk memastikan hal tersebut betul-betul dapat teralisasi. Apalagi peluang besar ini jarang terjadi dan tidak ada istilah kesempatan kedua, kalau tidak ada upaya jemput bola dari Pemkot Bandung untuk menyambutnya, ya berarti akan hilang kesempatan yang ada di depan mata," katanya

Sebelumnya, Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan, penerbangan pesawat propeller atau pesawat baling-baling akan dipusatkan di Bandara Husein Sastranegara. PT Angkasa Pura II diketahui akan membagi peran dua bandara, Husein Sastranegara Bandung dan Badara Internasional Jawa Barat (BIJB) Majalengka.

“Infrastruktur dan lokasi Bandara Husein Sastranegara sangat tepat untuk menjadi hub pesawat propeller,” ujarnya di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung. Rabu (30/10/2019).

Dia menjelaskan, saat ini sudah ada 68 penerbangan propeller setiap hari untuk take off dan landing di Bandara Husein Sastranegara. Awaluddin menargetkan jumlah tersebt segera bertambah lagi baik untuk pembukaan rute baru atau penambahan frekuensi di rute yang sudah ada.

Estimasinya bisa menjadi 100 penerbangan sampai akhir tahun 2019 ini,” ucapnya

Saat ini, maskapai yang sudah mengoperasikan propeller di Bandara Husein Sastranegara adalah Wings Air, Garuda Indonesia, NAM Air, dan Citilink Indonesia. Maskapai tersebut menerbangkan pesawat propeller dengan berbagai rute tujuan yakni Surabaya, Bengkulu, Yogyakarta, Tanjung Karang, Halim Perdanakusuma, Solo, Pangkal Pinang, dan lain-lain.

Dia memastikan, AP II sudah melakukan pembicaraan dengan sejumlah maskapai mengenai penerbangan pesawat propeller tersebut dengan menyinergikan BIJB dan Bandara Husein Satranegara Bandung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved