Mengingat Pembalap Afridza Munandar, Tak Pernah Absen Berdoa, bahkan Selalu Sujud Syukur

Indonesia kehilangan seorang pembalap muda terbaiknya, Afridza Munandar. Ia meninggal dunia

Editor: Widia Lestari
Kolase Tribun Jabar (Instagram/afridzasyach)
Pembalap Afridza Munandars selalu bersyukur dan bertarung setiap kali bertarung. 

Kemudian, ada pula momen lain saat ia juga sujud syukur atas kemenangan yang diraihnya.

"Bersyukur, entah apa yang sedang di rasakan haru

dan senang bercampur aduk. Terima kasih warga jawa barat!!," tulis Afridza Munandar.

Perlu diketahui, pembalap kelahiran Tasikmalaya, 12 Agustus 1999 ini sudah mengharumkan nama Indonesia.

Seperti yang dimuat Grid Oto, awal kariernya sebagai pembalap, bernaung di bawah Yamaha SND, sejak 2015.

 Afridza Meninggal di Sirkuit Sepang, Kota Tasikmalaya Berduka Kehilangan Putra Terbaik

Kemudian, ia digaet Honda Trijaya, pada akhirnya termasuk menjadi siswa terbaik di Astra Honda Racing School (AHRS).

Hingga kini sudah banyak prestasi yang ditorehkannya, baik pada kompetisi dalam negeri, maupun internasional.

Mulai dari juaa Kerjurnas MP Seri V kelas MP3, mendapatkan medali perak PON di Jawa barat, hingga juara nasional MP3 dan MP4.

Kemudian, ia juga masuk pada peringkat 10 pada debutnya di Asian Tatent Cup.

Awal Mula Sampai Kecelakaan

Seperti video yang ramai beredar di Twitter, balapan awalnya berjalan sebagaimana mestinya.

Para pembalap bersaing secara sengit, memacu kuda besi tunggangannya agar menjadi yang terdepan.

Hal yang tak diharapkan terjadi justru saat balapan baru berjalan satu putaran.

Pebalap Afridza Munandar.
Pebalap Afridza Munandar. (motogp.com)

Di tikungan ke 10, Afridza Munandar mengalami crash, motor yang ditungganginya menabrak motor yang ada di depannya.

Saat itu, ia berada di urutan keenam. Awalnya, komentator kaget melihat adanya kecelakaan tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved