Kampung Cigeureung Kota Tasikmalaya Diresmikan Jadi Kampung Batik Bright Gas
Pertamina MOR III bersama Pemkot Tasikmalaya meresmikan Jalan Ciroyom, Kampung Cigeureung, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Cipedes
Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Pertamina MOR III bersama Pemkot Tasikmalaya meresmikan Jalan Ciroyom, Kampung Cigeureung, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Cipedes sebagai kampung batik bright gas, Jumat (1/11/2019).
Peresmian tersebut diharapkan salah satu sentra batik tersebut menjadi ikon Kota Tasikmalaya.
General Manager Pertamina MOR III, Tengku Fernanda, menjelaskan hal ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi pihaknya kepada para pelaku industri batik di Kampung tersebut.
"Para pengrajin batik di kampung ini telah menggunakan bright gas, tidak lagi menggunakan gas melon 3 kilogram," jelas dia.
Sentra yang bisa menyerap 400 tenaga kerja itu dianggap Pertamina MOR III ikut mensukseskan konversi dari gas melon ke bright gas 5,5 kilogram.
"Karena berdasar aturan juga UMKM tidak termasuk yang tidak berhak menggunakan gas bersubsidi," lanjutnya.
Di kampung itu, Pertamina MOR III membuka pangkalan bright gas sebagai tempat penukaran tabung 3 kilogram ke bright gas.
"Melalui program ini pihaknya juga terus mengajak pengusaha batik di sekitarnya agar mengkonversi gas bersubsidi ke gas yang tidak bersubsidi," kata Teungku.
Dia menambahkan pihaknya juga akan membuatkan peta panduan kampung batik.
"Untuk memudahkan wisatawan untuk menemukan pengrajin batik yang ada di sini. Kami juga membuka peluang bagi warga sekitar menjadi mitra binaan pertamina,modal pinjaman bergulir untuk memajukan UMKM di kampung batik," tambahnya.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengapresiasi dari Pertamina tersebut.
"Kami juga berkomitmen berupaya mensosialisasikan dan mengimplementasikan konversi gas bersubsidi yang 3 kilogram ke bright gas," kata dia.
Melalui langkah ini, lanjut dia bersama-sama membangun kesadaran terutama pelaku UMKM untuk tidak memakai gas bersubsidi.
"Agar gas bersubsidi tepat sasaran," ujarnya.
Dia berharap kedepannya, tidak hanya sektor UMKM batik, tapi bisa diikuti oleh sektor industri kreatif yang ada di Kota Tasikmalaya lainnya.
"Di sisi lain menjadi ikatan kerjasama di antara industri kreatid di Kota Tasikmalaya bersama Pertamina untuk menjangkau dunia," tambah Budi.