Tingkatkan Ekonomi Digital, Grab Berikan Kontribusi Hingga Rp 10,1 Triliun
Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics melakukan penelitian dampak kehadiran ekonomi digital bagi masyarakat
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Berkembangnya industri 4.0 membuat perubahan besar bagi kehidupan masyarakat saat ini.
Tak bisa dipungkiri jika saat ini semakin hari masyarakat tidak bisa terlepas dari ekonomi digital.
Mulai dari membeli barang secara online bahkan mobilitas masyarakat yang aktif berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Taukah Anda jika dampak dari ekonomi digital ini memberikan kontribusi yang cukup tinggi bagi perekonomian daerah.
Centre for Strategic and International Studies ( CSIS) dan Tenggara Strategics melakukan penelitian tentang dampak kehadiran ekonomi digital bagi masyarakat baik sebagai produsen maupun konsumen, dengan Grab sebagai studi kasus.
• Mau Coba Pakai GrabWheels di ITB? Begini Caranya
• Grab Ajak Pengguna Tunai ke Non-Tunai via Ovo, Ini Lho Caranya Isi Dompet Digitalmu
• Kerja Sama Pemprov Jabar dan Grab Indonesia untuk Kembangkan Ekonomi Digital Inklusif
Riset pertama yang dilakukan pada periode November - Desember 2018 menghitung kontribusi kehadiran Grab bagi masyarakat yang berperan sebagai produsen atau penyedia jasa ekonomi digital.
Dalam konteks ekosistem Grab, mereka adalah mitra pengemudi GrabCar, GrabBike, merchant (restoran, kafe, atau warung) GrabFood, dan agen GrabKios (sebelumnya bernama KUDO).
Peneliti Ekonomi Tenggara Startegic, Lionel Priyadi, mengatakan melalui riset ini, bisa melihat bagaimana Grab memberikan peluang yang sama bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, termasuk Bandung, untuk mengambil peran dalam ekonomi digital.
Ia menjelaskan pertumbuhan ekonomi ini harus bisa dinikmati oleh setiap orang dari berbagai kalangan di Indonesia, mulai dari bisnis-bisnis skala kecil hingga masyarakat umum.
"Dalam Laporan Dampak Sosial Grab 2018-2019 diluncurkan pada 24 September diestimasi kontribusi Grab mencapai USD 5,8 miliar (Rp 81,5 triliun) terhadap perekonomian Asia Tenggara dalam 12 bulan hingga Maret 2019," ujarnya.
Dampak sosial Grab tampak pada dua aspek, pertama pembukaan akses perbankan kepada usaha kecil dan menengah (UKM), dimana 1,7 juta UKM di Asia Tenggara telah dibantu Grab untuk membuka rekening bank pertama mereka.
Khusus di kota Bandung, Lionel mengatakan pada data menunjukkan Grab berkontribusi sebesar Rp 10,1 triliun pada tahun 2018.
"Kontribusi terbesar dihasilkan oleh GrabBike dengan nilai Rp 4,59 triliun, kemudian selanjutnya disusul oleh GrabFood dengan nilai kontribusi sebesar Rp 3,76 triliun," ujarnya.
GrabBike dan GrabCar juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja di Kota Bandung.
Sebelum bermitra dengan Grab, 38% mitra GrabBike dan 39% mitra GrabCar tidak memiliki sumber penghasilan sama sekali.
Head of Public Affairs, Grab Indonesia, Tri Sukma Anreianno, mengatakan Indonesia siap menjadi salah satu ekonomi terbesar di Asia.
Namun pada kenyataannya tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk ikut tumbuh bersama Indonesia yang tengah tumbuh.
Jika sektor swasta secara aktif menciptakan program-program untuk komunitas lokal, maka teknologi dapat lebih dijangkau oleh lebih banyak orang.
Proses pembelajaran keterampilan-keterampilan baru dapat dengan segera mengubah kehidupan lebih banyak orang di Indonesia.
"Saat ini ada 700 orang di Asia tenggara termasuk di Indonesia, yang menjadi wirausahawan mikro dan Grab tengah mengembangkan platform dan prosedur operasi standar agar lebih banyak orang tuli dapat menjadi mitra pengemudi," ujarnya.
Sebagai bagian dari komitmen Grab for Good, peningkatan proses dan sejumlah fitur baru akan ditambahkan ke dalam aplikasi Grab untuk memudahkan mitra pengemudi berkomunikasi dengan para pelanggan.
Selain itu, Grab juga akan melakukan serangkaian pelatihan bulanan untuk memastikan mitra pengemudi dapat melayani pelanggan penyandang disabilitas.
“Grab terus berkomitmen untuk membawa dampak positif dari teknologi untuk Indonesia dengan meningkatkan inklusi dan literasi digital, memberdayakan wirausahawan mikro dan bisnis skala kecil serta membangun angkatan kerja yang siap menyambut masa depan,” ujar Tri.