Tingkatkan Ekonomi Digital, Grab Berikan Kontribusi Hingga Rp 10,1 Triliun

Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics melakukan penelitian dampak kehadiran ekonomi digital bagi masyarakat

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Head of Public Affairs, Grab Indonesia, Tri Sukma Anreianno (tengah) bersama Peneliti CEDS Unpad, Adhitya Wardhana (kanan) dan Peneliti Ekonomi Tenggara Strategics, Lionel Priyadi menyampaikan paparan dalam Diskusi Publik mengenai Manfaat Ekonomi Digital, Kontribusi Grab terhadap Ekonomi Indonesia di Hotel Courtyard by Marriot, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Kamis (24/10/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Berkembangnya industri 4.0 membuat perubahan besar bagi kehidupan masyarakat saat ini.

Tak bisa dipungkiri jika saat ini semakin hari masyarakat tidak bisa terlepas dari ekonomi digital.

Mulai dari membeli barang secara online bahkan mobilitas masyarakat yang aktif berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Taukah Anda jika dampak dari ekonomi digital ini memberikan kontribusi yang cukup tinggi bagi perekonomian daerah.

Centre for Strategic and International Studies ( CSIS) dan Tenggara Strategics melakukan penelitian tentang dampak kehadiran ekonomi digital bagi masyarakat baik sebagai produsen maupun konsumen, dengan Grab sebagai studi kasus.

Mau Coba Pakai GrabWheels di ITB? Begini Caranya

Grab Ajak Pengguna Tunai ke Non-Tunai via Ovo, Ini Lho Caranya Isi Dompet Digitalmu

Kerja Sama Pemprov Jabar dan Grab Indonesia untuk Kembangkan Ekonomi Digital Inklusif

Riset pertama yang dilakukan pada periode November - Desember 2018 menghitung kontribusi kehadiran Grab bagi masyarakat yang berperan sebagai produsen atau penyedia jasa ekonomi digital.

Dalam konteks ekosistem Grab, mereka adalah mitra pengemudi GrabCar, GrabBike, merchant (restoran, kafe, atau warung) GrabFood, dan agen GrabKios (sebelumnya bernama KUDO).

Peneliti Ekonomi Tenggara Startegic, Lionel Priyadi, mengatakan melalui riset ini, bisa melihat bagaimana Grab memberikan peluang yang sama bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, termasuk Bandung, untuk mengambil peran dalam ekonomi digital.

Ia menjelaskan pertumbuhan ekonomi ini harus bisa dinikmati oleh setiap orang dari berbagai kalangan di Indonesia, mulai dari bisnis-bisnis skala kecil hingga masyarakat umum.

"Dalam Laporan Dampak Sosial Grab 2018-2019 diluncurkan pada 24 September diestimasi kontribusi Grab mencapai USD 5,8 miliar (Rp 81,5 triliun) terhadap perekonomian Asia Tenggara dalam 12 bulan hingga Maret 2019," ujarnya.

Dampak sosial Grab tampak pada dua aspek, pertama pembukaan akses perbankan kepada usaha kecil dan menengah (UKM), dimana 1,7 juta UKM di Asia Tenggara telah dibantu Grab untuk membuka rekening bank pertama mereka.

Khusus di kota Bandung, Lionel mengatakan pada data menunjukkan Grab berkontribusi sebesar Rp 10,1 triliun pada tahun 2018.

"Kontribusi terbesar dihasilkan oleh GrabBike dengan nilai Rp 4,59 triliun, kemudian selanjutnya disusul oleh GrabFood dengan nilai kontribusi sebesar Rp 3,76 triliun," ujarnya.

GrabBike dan GrabCar juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja di Kota Bandung.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved