Menteri Jokowi Maruf Amin

Prabowo Siap Jadi Menteri Jokowi, Diwanti-wanti agar Tak Rusak Reputasi dan Diminta Tak Berkhianat

PA 212 dan relawan Jokowi menyampaikan tanggapan mereka terkait Prabowo Subianto yang menyanggupi perkuat kabinet Jokowi.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Pertemuan tersebut membahas berbagai isu di Indonesia diantaranya pemindahan ibu kota, isu ekonomi hingga pertahanan negara. 

TRIBUNJABAR.ID - Berbagai reaksi muncul setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan siap menjadi menteri di pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

PA 212 dan relawan Jokowi menyampaikan tanggapan mereka terkait Prabowo Subianto yang menyanggupi perkuat kabinet Jokowi.

Seperti yang dimuat Kompas.com, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengingatkan Prabowo Subianto agar berhati-hati atas keputusannya.

Ia khawatir keputusan bergabung dengan pemerintahan Jokowi dapat merusak reputasinya dan menghancurkan partai yang dikuasainya.

Tak hanya itu, Slamet Maarif juga mewanti-wanti agar Prabowo Subianto tidak dipermalukan di kemudian hari.

"Kami mengingatkan Prabowo Subianto untuk hati-hati, jangan sampai dipermalukan di kemudian hari sehingga akan rusak reputasi beliau dan menghancurkan Gerindra di 2024 nanti," kata Slamet saat dikonfirmasi, Selasa (22/10/2019).

Meski begitu, Slamet tetap menghormati keputusan Prabowo Subianto.

Ia tidak mempermasalahkan dan mendukung keputusan Prabowo.

"Kami tidak ingin mencampuri hak pribadi Prabowo. Jika itu keputusan yang diambil Prabowo menjadi Menhan, kita hanya bisa mendoakan semoga ada manfaat buat pertahanan negara dan rakyat," kata Slamet.

Dalam kesempatan itu, Slamet juga menyatakan sikap PA 212.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo keluar dari dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) sore. Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik mulai hari ini usai Jokowi dilantik pada Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo keluar dari dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) sore. Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik mulai hari ini usai Jokowi dilantik pada Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (TRIBUNNEWS / IRWAN RISMAWAN)

Pihak PA 212 akan tetap berpegang pada hasil Ijtima Ulama 4.

"Kami tidak akan rekonsiliasi dengan kekuasaan yang curang dan zalim. Tidak rekonsiliasi antara haq dan batil," jelasnya.

Di sisi lain, Kelompok Relawan Jokowi Mania juga memberikan tanggapan terkait keputusan Prabowo Subianto.

Ketua umum Kelompok Relawan Jokowi Mania Immanuel Ebenezer meminta Prabowo Subianto agar tidak mengkhianati Jokowi setelah ditunjuk menjadi menteri dalam Kabinet Kerja Jilid 2.

Menurutnya, peluang Prabowo Subianto mengkhianati Jokowi masih ada.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved