TKW Asal Indramayu, Muyasiroh Dikabarkan Hilang Kontak Selama 15 Tahun di Oman
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan TKW asal Indramayu yang hilang tersebut bernama Muyasiroh (30).
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU- Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Indramayu hilang kontak dengan keluarganya selama 15 tahun.
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan TKW asal Indramayu yang hilang tersebut bernama Muyasiroh (30).
Diketahui, Muyasiroh tercatat berasal dari Blok Panggang, Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu.
"Muyasiroh dikabarkan hilang kontak selama 15 tahun dengan keluarganya saat bekerja menjadi pekerja rumah tangga di Muscat, Oman," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (16/10/2019).
Disampaikan Juwarih, berdasarkan keterangan ayah Muyasiroh, Rulani menceritakan, Muyasiroh berangkat ke Oman pada Oktober 2004.
Dahulu ia diajak oleh seorang calo asal Kecamatan Kandanghaur untuk dijadikan pembantu rumah tangga di luar negeri.
• Alhamdulillah, Hilang Kontak 13 Tahun, Fitriyah TKW Asal Palimanan Cirebon Akhirnya Pulang
• Jangankan Kirim Duit ke Indramayu, Gaji Castinah TKW di Singapura Ini Malah Dipotong Majikan
"Saat itu Muyasiroh masih berumur 15 tahun, belum lulus SMP," ujar dia.
Setelah bertahun-tahun, Muyasiroh tidak ada kabar. Keluarga korban pun berkali-kali mendatangi perusahaan yang memberangkatkan anaknya itu di Jakarta.
Di sana, orangtua Muyasiroh hanya diberi selembar kertas saja lalu memberi saran untuk bersabar dan berdoa.
Diketahui di sana, Muyasiroh bekerja pada pasangan majikan bernama Habib dan Sangadah beralamat di Sultanate of Oman, PO. Box 4, ZlP Code 420, Mudhaibi, Muscat.
Juwarih menyampaikan, pihaknya akan melakukan upaya untuk menindaklanjuti aduan dari keluarga Muyasiroh.
"Dalam waktu dekat, kami akan membuat aduan secara tertulis ke Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, dengan tembusan ke BNP2TKI, Kemnaker RI, dan KBRI Oman," ujar Juwarih.