Alhamdulillah, Hilang Kontak 13 Tahun, Fitriyah TKW Asal Palimanan Cirebon Akhirnya Pulang

Hilang kontak 13 tahun, Fitriyah, TKW asal Palimanan, Cirebon, akhirnya pulang.

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Hakim Baihaqi
Fitriyah, TKW asal Kabupaten Cirebon yang hilang kontak 13 tahun akhirnya pulang. 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Fitriyah (36), tenaga kerja wanita (TKW), asal Kampung Lungbenda, Blok Desa, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, yang selama 13 tahun hilang kontak dengan keluarga kini telah kembali ke Indonesia.

Diketahui, Fitriyah bekerja di Jeddah, Arab Saudi, sebagai asisten rumah tangga (ART).

Ayah kandung Fitriyah, Marka (55), mengatakan, Fitriyah tiba di Kecamatan Palimanan pada Kamis (10/10/2019) kira-kira pukul 14.00, diantar oleh warga Sindanglaut, Kabupaten Cirebon.

‎Marka menambahkan, dari Arab Saudi Fitriyah, berangkat seorang diri.

Namun pada saat di Bandara Soekarno, Fitriyah tampak tertatih-tatih saat menukarkan uang dan kemudian diantarkan ditawarkan pulang bersama ke Cirebon.

Orangtua Fitriyah, Marka (58) dan Sunia (54), saat ini hanya bisa memandangi lembar foto anaknya yang jadi TKW di Jeddah, Arab Saudi, Kamis (25/7/2019).
Orangtua Fitriyah, Marka (58) dan Sunia (54), saat ini hanya bisa memandangi lembar foto anaknya yang jadi TKW di Jeddah, Arab Saudi, Kamis (25/7/2019). (Tribun Jabar/Hakim Baihaqi)

"Saya lupa nama orangnya, lalu anak saya diantar ke balai desa‎ oleh orang itu. Waktu ke desa benar saja, itu anak saya," kata Marka di Kecamatan Palimanan, Jumat (11/10/2019).

Marka mengatakan, meskipun bahagia atas kepulangan anaknya tersebut, ‎keluarga tampak prihatin lantaran kondisi kedua lutut Fitriyah tampak mengalami lebam.

"Katanya jatuh dari tangga, jalan juga harus dibantu," katanya.

Menurut pengakuan Fitriyah, Marka mengatakan, sebelum pulang ke Indonesia, Fitriyah sempat terjatuh dari lantai 3 rumah majikannya di Jeddah, Arab Saudi.

Hal‎ tersebut lantaran selama bekerja sebagai ART disekap oleh majikan tidak bisa keluar rumah dan setiap harinya Fitriyah bekerja lebih dari 15 jam serta tidak diberikan gaji.

"Pokonya jahat, sampai sekarang anak saya juga tidak mau ngomong banyak sama orang, hanya keluarga saja, mungkin masih trauma," katanya.

‎Marka mengatakan, Fitriyah dipulangkan oleh majikannya lantaran majikannya tersebut ketakutan, di mana pemberitaannya tersebut telah beredar di media sosial.

"Takut diproses hukum, jadi dipulangkan sampai bandara," katanya.

Berangkat pada Desember 2006, Fitriyah diberangkatakan oleh perusahaan jasa penyalur tenaga kerja untuk ke luar negeri yang berada di Jakarta, yakni PT Safika Jaya Utama.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved