Dampak Mengerikan Anak Kecanduan Gadget, Ini Cara Tepat Menangani Kecanduan Hape
Dampak buruk halusinasi itu karena ketika dia di rumah tidak ada yang mengawasi, terutama saat dia bermain ponsel.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNAJABAR.ID, CISARUA - Sub Spesialis Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, dr. Lina Budianti, menyebutkan, anak yang sudah parah kecanduan bermain ponsel atau game online, dampaknya akan mengalami halusinasi.
Dampak kecanduan bermain game online di ponsel pintar bisa alami halusinasi, hal tersebut berdasarkan pengalaman pasien yang sudah pernah ditangani oleh RSJ Provinsi Jawa Barat.
Dampak buruk halusinasi itu karena ketika dia di rumah tidak ada yang mengawasi, terutama saat dia bermain ponsel.
• Waspadai Game Online, Sudah 209 Anak Dirawat di RS Jiwa Cisarua karena Kecanduan Main Handphone
"Kebetulan anaknya mengalami autisme ringan juga, ditambah ibunya bekerja, dia hanya sendirian di rumah, sehingga hari-harinya dihabiskan dengan mengakses internet melalui ponsel," ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, Cisarua, Bandung Barat, Selasa (15/10/2019).
Menurutnya, jika anak sudah kecanduan bermain game online hingga tingat berat, seharusnya dilakukan pengobatan secara rawat inap.
"Kalau anak yang sudah parah kecanduan ponsel itu, memang dampaknya halusinasi," katanya.
• Waspada, Predator Anak Berkeliaran di Game Online, Satu Pelaku Sudah Ditangkap, Modusnya dari Chat
Dalam melakukan penanganan terhadap pasien yang kecanduan bermain ponsel atau game online itu, pihaknya saat ini melakukan rehabilitasi dengan pendekatan holistik, dari sisi biologis, sosial, dan psikologis.
"Jadi kita intervensi dophamine untuk menyeimbangkan biologis, kemudian yang penting peran orangtua untuk aspek sosial dan psikologisnya," katanya.
Direktur RSJ Provinsi Jawa Barat, dr Elly Marliyani, mengimbau para orangtua, agar lebih memperhatikan anak-anaknya, terutama saat bermain ponsel agar tidak sampai berlebihan.
"Karena orangtua yang membawa anaknya datang ke sini itu, anaknya sudah dalam kondisi yang berat. Jadi ketika ada gangguan penyerta orangtua tidak bisa menanggulangi," katanya.(*)