Pelajar Korban Tewas Demonstrasi di Depan DPR RI Dimakamkan Hari Ini, Sang Ibu Tak Henti Menangis

Seorang mahasiswa yang tewas setelah ikut aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Akbar Alamsya (19), dimakamkan di TPU Gelonggan, Kebayoran Lama, Ja

Editor: Theofilus Richard
Rizki Amana
Fitri Rahma (tengah baju hitam), kakak kandung Akbar saat di pemakaman adiknya sedang menangis terisak, Jumat (11/10/2019) 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Seorang pelajar yang tewas setelah ikut aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Akbar Alamsyah (19), dimakamkan di TPU Gelonggan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).

Suasana haru dan suara tangis pun mengiringi saat jenazah dimasukkan ke liang lahat.

Bahkan, Rosminah, sang ibu, menangis sepanjang prosesi pemakaman.

Sang ibu sempat beberapa kali jatuh pingsan akibat tak kuasa menahan kepergian dari anak bungsusnya itu. 

Akbar merupakan salah satu korban kerusuhan di sekitaran Gedung DPR RI-MPR RI pada 25 September 2019 lalu.  

Rosminah baru mengetahui keberadaannya pada 28 September 2019 melalui pesan singkat warga yang diterima keluarga.

Video Mesum 7 Siswa SMK di Tuban Beredar, Terdengar Suara Seorang Cewek Berteriak

Nasib nahas harus dihadapi keluarga saat melihat Akbar tengah berbaring koma di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur akibat luka kritis dibagian tempurung kepala.

Setelah menjalani rawat intensif, korban dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto untuk melanjutkan perawatan akibat kondisi yang semakin memburuk. 

Kabar meninggalnya Akbar menambah daftar korban yang meninggal dunia akibat rentetan kerusuhan disekitar Gedung DPR RI-MPR RI antar massa aksi dengan aparat kepolisian.

"Akbar telah tidak ada, tadi disekitar pukul 17.00 WIB dia sudah tidak bersama kita," ujar Rosminah kepada wartawan, Kamis (10/10/2019) lalu.

Seperti diketahui, Akbar Alamsyah (19), korban dalam demo pelajar di sekitar Gedung DPR RI meninggal dunia pada Kamis (10/10/2019) sore ini.

Hal itu diungkapkan oleh ibunda Akbar, Rosminah. "Akbar telah tidak ada, tadi sekitar pukul 17.00 WIB dia sudah tidak bersama kita," ujar Rosminah dengan suara bergetar saat dihubungi, Kamis.

Rosminah, Ibu Akbar di RSPAD Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2019).
Rosminah, Ibu Akbar di RSPAD Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2019). (KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA)

Aksi Mahasiswa Dua Pekan Terakhir, Pengamat Menilai Masih Ada yang Belum Tahu Substansi Tuntutan

Ia belum mengetahui apa penyebab anaknya meninggal.

Sebab pada saat terakhir, dia meninggalkan Akbar sebentar untuk pulang ke rumah.

Saat itu anaknya itu masih terbaring di ruang icu.

"Saya juga kurang tahu. Pas saya ke rumah sakit, dapat kabar Akbar sudah tidak ada, minta tolong doanya ya," ucapnya.

Rosminah mengatakan, saat ini pihak keluarga masih mengurus administrasi Akbar dari RSPAD Gatot Subroto untuk dipulangkan ke rumah neneknya yang ada di Gelonggongan, Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan.

Menurut Rosminah, Akbar akan dimakamkan pada Jumat (11/10/2019) besok di TPU kawasan Gelonggongan.

"Masih di Gatot Subroto. Akan dibawa pulang ke rumah neneknya di Kebayoran. Paling besok dimakamkan di daerah Kebayoran Lama," katanya.

Sebelumnya, Alamsyah Akbar diketahui merupakan salah satu korban demo pelajar di area DPR RI/MPR RI, Jakarta Pusat.

Menjelang malam, demo pelajar yang terjadi pada tanggal 25 September 2019 berakhir ricuh.

Massa ricuh itu diketahui menyebar di daerah Petamburan, Slipi, dan Gelora Bung Karno.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra menyebutkan kondisi Alamsyah terbaring koma akibat menghindari kerusuhan.

Sudah Bawa Materai Rp 6000, Para PSK Sunan Kuning Kecewa, Ini Penyebab Utamanya

"Kami menemukan saksi (yang melihat) yang bersangkutan (Akbar) jatuh saat melompat pagar.

Sementara dugaannya yang bersangkutan luka bukan akibat kekerasan, tapi karena insiden itu (jatuh dari pagar)," kata Asep.

Alamsyah diketahui mengalami retak pada tempurung kepala dan sempat menjalani operasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Keberadaan Alamsyah sempat tidak diketahui pascademo pelajar tanggal 25 September 2019, dan baru diketahui pada 28 September 2019 dalam kondisi koma di rumah sakit.

Pesan berantai

Rosminah mengaku mengetahui keberadaan anaknya di rumah sakit dari pesan berantai warga yang ia terima, bukan dari keterangan pihak kepolisian.

Mendengar kabar itu, Rosimah lantas menyusul ke Rumah Sakit Pelni untuk menemui anaknya.

Saat hendak menyusul ke Rumah Sakit Pelni, nyatanya anaknya sudah dipindah ke Rumah Sakit Polri.

Ia kala itu melihat keadaan anaknya yang sangat menyedihkan.

Sebab Akbar harus operasi pada bagian tulang kepalanya yang patah hingga ginjalnya yang infeksi akibat luka di kepalanya.

"Wajah dan matanya lebam. Kepalanya sudah diperban, katanya habis operasi tulang kepalanya yang patah," ucapnya.

Setelah beberapa saat dirawat di RS Polri, kini anaknya dirawat di RSPAD, di ruang Coronary Care Unit (CCU atau unit perawatan koroner) atau yang juga disebut CICU untuk mendapatkan perawatan lebih baik.

Usus Wiranto Dipotong 40 Sentimeter Usai Ditusuk Abu Rara Pakai Kunai

Merasa yakin anaknya tidak jatuh dari pagar Rosminah mempertanyakan pernyataan kepolisian yang mengungkapkan bahwa luka anaknya itu akibat jatuh dari pagar DPR RI.

Menurut dia, jika luka jatuh dari pagar, tak mungkin seluruh wajah anaknya lebam.

Bahkan, tubuh dari Akbar tak ada goresan maupun patah tulang.

Menurut dokter, anaknya terkena benda tumpul. Bahkan, menurut dia luka lebam di sekujur wajah Akbar seperti orang terkena pukulan.

Tapi, ia tak mengetahui siapa yang melakukan hal itu terhadap anaknya.

"Emang seperti terkena benda tumpul di bagian kepala dan wajahnya itu seperti dipukuli karena mata kirinya lebam," ucapnya.

(WartaKotaLive.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved