Geger Sapi Bermata Satu Lahir di Kalbar, Pemilik Ungkap Keanehan Induk Saat Hamil

Warga Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, sempat digegerkan dengan lahirnya bayi sapi bermata satu, Kamis (10/10/2019)

Editor: Theofilus Richard
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ADELBERTUS CAHYONO
Bayi sapi tanpa hidung dan hanya mempunyai satu mata di Desa Sejahtera, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara (KKU), Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (11/10/2019). 

TRIBUNJABAR.ID, SUKADANA - Warga Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, sempat digegerkan dengan lahirnya bayi sapi bermata satu, Kamis (10/10/2019).

Bayi sapi berjenis kelamin betina tersebut lahir tanpa hidung dan hanya memiliki satu mata di atas mulut.

Selain itu, lidah sapi tersebut pun terlihat lebih panjang dan menjulur keluar dari rongga mulutnya.

Sang pemilik, Misdiansyah (46), mengaku belum pernah mengalami kejadian aneh seperti ini selama beternak sapi sejak 2011 silam.

Sapi tersebut lahir dari seekor induk yang sebelumnya sudah mempunyai tiga anak dan ketiganya lahir dalam kondisi normal.

"Waktu bunting itu induknya tidak mau banyak makan, lebih banyak istirahat. Tidak seperti biasanya," tutur Misdiansyah, ditemui di kediamannya, Jumat (11/10/2019).

Stadion Kapten I Wayan Dipta Sibuk Dipakai Berbagai Pertandingan, Pelatih Persib Tak Khawatir

Misdiansyah mengungkapkan, induk sapi tersebut sebelumnya dikawinkan secara alami dengan sapi jantan miliknya.

Menurut Misdiansyah, induk sapi tersebut terlihat kesulitan dan seperti gelisah saat hendak melahirkan.

Saat lahir pun, anak sapi bermata satu tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Hanya berguling-guling di tanah.

"Dia pun tak bisa menyusu ke induknya juga karena lidahnya panjang mungkin, hanya guling-guling gitu di tanah," kata Misdiansyah.

Tak Disangka, Penyanyi Ganteng Vidi Aldiano Bongkar Kondisi Dirinya Alami Masalah Kesehatan Mental

Sangat disayangkan, anak sapi tersebut tidak mampu bertahan hidup lebih lama lantaran kesulitan bernafas karena tidak mempunyai hidung.

Anak sapi itu mati, Jumat (11/10/2019) sekitar pukul 05.00.

Misdiansyah mengubur anak sapi tersebut tidak jauh dari kandang ternak di pekarangan belakang rumahnya.

"Itulah cuma sekitar 14 jam dia bertahan, tidak bisa bernafas. Bernafas cuma lewat mulutnya. Saya bolak-balik tadi malam ngeceknya di kandang," kata Misdiansyah.

SELENGKAPNYA BACA DI TRIBUNPONTIANAK.CO.ID >>> klik di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved