Hutan di Kawah Putih Terbakar, Pedagang Ikut Padamkan Api, Emak-emak Bantu Memasak

Lahan hutan Kawah Putih, Rancabali, Kabupaten Bandung terbakar, ratusan pedagang pun terpaksa menutup kios-kios

Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Ichsan
tribunjabar/gani kurniawan
Emak-emak yang biasa berjualan di kawasan wisata Kawah Putih mengamati kebakaran lahan di sekitar Kawah Putih, Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Selasa (8/10/2019). Kebakaran yang terjadi sejak kemaren, Senin (7/10/2019) itu, saat ini sedang dalam pencegahan dengan membuat sekat agar api tidak terus melebar. Sementara objek wisata tersebut sementara ditutup untuk wisatawan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin

TRIBUNJABAR.ID, RANCABALI - Lahan hutan Kawah Putih, Rancabali, Kabupaten Bandung terbakar, ratusan pedagang pun terpaksa menutup kios-kios dagang mereka, Selasa (8/10/2019).

Uniknya para pedagang pria ikut menjadi relawan pemadaman api di lokasi kebakaran, sementara para emak-emak memasak untuk kebutuhan konsumsi para relawan pemadam api tersebut.

Pantauan Tribun Jabar, puluhan kios-kios dagang para penjual tutup sementara selama proses pemadaman berlangsung.

Meski tampak ada beberapa yang masih membuka kiosnya, itu hanya digunakan untuk memasak konsumsi makanan bagi para relawan pemadaman api.

"Iya untuk sementara ditutup dulu, karena kan objek wisatanya juga tutup karena ada kebakaran di atas," Lilis Rohaeti (45) salah satu pemilik kios di Kawasan Objek Wisata Kawah Putih, Selasa (8/10/2019) siang.

BREAKING NEWS, Jaringan Prostitusi Internasional Dibongkar, Tawarkan Cewek Pakai Mobil Keliling

Lilis menuturkan para pedagang berinisiatif dan secara sukarela memasak makanan berat yang terdiri dari nasi dan lauknya serta aneka gorengan yang diperuntukan bagi relawan pemadam kebakaran di lokasi.

"Para suami-suaminya ikut ke atas memadamkan api, sementara ibu-ibunya memasak untuk konsumsi bagi para pemadam di atas. Semuanya sukarela gotong-royong menyelesaikan masalah kebakaran ini," tuturnya.

Lilis mengaku para pedagang jelas mengalami kerugian karena tidak dapat berjualan sementara selama pemadaman masih berlangsung, hingga Kawah Putih kembali dibuka untuk umum.

"Iya jelas rugilah karena biasanya ada pemasukan ini tidak ada. Kalau lagi ramai di Sabtu-Minggu biasanya omzet mencapai Rp 400-500 ribu," katanya.

Lilis menambahkan di kawasan objek wisata Kawah Putih terdapat sekitar 100 pedagang. Di dalam aksi ini para pedagang berkelompok sesuai dengan arahan atau disesuaikan dengan kelompok para suami yang menjadi tim relawan pemadaman.

Petarung UFC Khabib Nurmagedov Belum Mau Jabat Tangan Conor McGregor, Diminta Antre Untuk Bertarung

Selain pedagang ada juga para sopir Ontang Anting sebuah kendaraan khusus yang digunakan untuk mengantar para pengunjung dari pintu masuk hingga ke titik Kawah Putih di atas. Para sopir yang berjumlah sekitar 87 orang ini juga terpaksa libur terlebih dahulu.

"Kami juga libur karena objek wisatanya juga tutup sementara. Kami bersama-sama dikerahkan untuk membantu pemadaman di atas," kata salah satu sopir Ontang Anting di lokasi Ayi Caryana (49).

Baik para pedagang maupun sopir ontang anting berharap api cepat padam dan segera masuk musim penghujan. Agar tidak lagi terjadi kebakaran lahan dan hutan di Kawah Putih.

"Semoga cepat padam biar kami bisa kembali bekerja seperti biasanya. Karena kan sebelumnya juga sempat terjadi kebakaran tapi enggak sampai ditutup," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved