Kembang Api Vs Gas Air Mata, Demonstrasi Pelajar Ricuh,Imbasnya KRL Tak Berhenti di Stasiun Palmerah
Massa yang terdiri dari pelajar mulai menyerang Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, tepatnya dekat Pintu Gerbang Tol Kuningan 1, Senin (30/9/2019).
TRIBUNJABAR.ID - Suasana demonstrasi pelajar ricuh. Terjadi bentrokan dengan aparat.
Massa yang terdiri dari pelajar mulai menyerang Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, tepatnya dekat Pintu Gerbang Tol Kuningan 1, Senin (30/9/2019).
Massa mulai berkumpul sejak pukul 18.08 WIB.
Mereka juga melempari petugas dengan batu.
Polisi mulai memukul mundur massa dengan menggunakan gas air mata.
Namun, pantauan Kompas.com pukul 18.37 WIB, massa membalas petugas dengan serangan kembang api.
Puluhan personel Brimob mulai dikeluarkan dari Gedung Polda Metro Jaya untuk memukul mundur massa.
Hingga pukul 18.30 WIB, polisi telah mengamankan tujuh pemuda yang diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut.
Para pemuda langsung dibawa ke Gedung Polda Metro Jaya.
Masyarakat yang berada di sekitar Gedung Polda Metro Jaya langsung berlarian dan berlindung dari tembakan gas air mata.
Sementara itu, petugas tetap membentuk barikade dilengkapi tameng dan tongkat untuk memukul mundur massa.
Adapun, ruas tol dalam kota Cawang-Grogol arah Slipi telah ditutup.
Seperti diketahui, tercatat ribuan mahasiswa diperkirakan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI.
Aliansi mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta tersebut menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dipukul Mundur dengan Gas Air Mata, Massa Balas Tembakkan Petasan ke Arah Polisi", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/30/18550791/dipukul-mundur-dengan-gas-air-mata-massa-balas-tembakkan-petasan-ke-arah.
Penulis : Rindi Nuris Velarosdela
Editor : Irfan Maullana
Imbas ke KRL
Perjalanan Kereta Listrik ( KRL) dari dan menuju Stasiun Tanah Abang lintas Tanah Abang-Maja-Rangkasbitung sementara tidak dapat dilakukan.
Ini merupakan imbas kerusuhan dalam demo di sekitar Stasiun Palmerah, Senin (30/9/2019).
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional 1 (Daops 1) Eva Chairunisa mengatakan, saat ini perlintasan KRL antara Stasiun Tanah Abang dan Palmerah tidak dapat dilintasi KRL.
Hal itu menyebabkan perjalanan rel menuju Stasiun Tanah Abang dari Maja-Rangkasbitung hanya sampai Stasiun Kebayoran.
Stasiun Tanah Abang dan Palmerah pun tidak dapat dilintasi KRL lintas Tanah Abang-Maja-Rangkasbitung.
"Perjalanan kereta dari Maja-Serpong-Rangkasbitung menuju Tanah Abang hanya dapat dilakukan dari Stasiun Kebayoran dan sebaliknya.
Perjalanan kereta dari Stasiun Tanah Abang masih dibatalkan sementara," kata Eva dalam keterangan resminya, Senin.
Eva menambahkan, pihaknya mengimbau penumpang KRL yang hendak menuju Stasiun Maja - Rangkasbitung untuk naik KRL melalui Stasiun Kebayoran.
Sebab, saat ini pelayanan operasional Stasiun Palmerah juga ditutup sementara.
"Warga yang akan menuju area lintas barat seperti Serpong-Maja-Rangkasbitung dan tetap ingin menggunakan kereta diimbau untuk langsung menuju Stasiun Kebayoran atau dapat menggunakan moda transportasi lainnya," ujar Eva.
Adapun, demo yang dilakukan pelajar di sekitaran Stasiun Palmerah berlangsung ricuh.
Mulanya, pelajar melempar botol plastik berisi air dan batu ke arah polisi.
Polisi sempat mengimbau pelajar untuk berhenti dan meninggalkan lokasi.
Polisi menembakkan gas air mata ke arah demonstran yang sebagian besar adalah para pelajar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akibat Demo, KRL Tak Berhenti di Stasiun Tanah Abang dan Palmerah", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/30/19000951/akibat-demo-krl-tak-berhenti-di-stasiun-tanah-abang-dan-palmerah.
Penulis : Dean Pahrevi
Editor : Jessi Carina
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/bentrok-aparat-kepolisian-dengan-demonstran-pecah-di-fly-over-slipi.jpg)