Doni, dari Anak Punk Lalu Jualan Sate, Pulang ke Indramayu Ditangkap Densus 88, Diduga Teroris
Doni, dari anak punk lalu jualan sate. Pulang ke Indramayu ditangkap Densus 88. Diduga teroris.
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Doni (19) remaja terduga teroris asal Kabupaten Indramayu diamankan tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Sabtu (28/9/2019) sekitar pukul 11.00 WIB.
Doni ditangkap di kediaman orangtuanya di Desa Cangko, Blok Waled, RT 2/1, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu.
Kuwu Desa Cangko, Faturohman tidak menyangka ada salah seorang warganya yang terindikasi jaringan terorisme.
Terlebih Doni masih berusia 19.
"Kaget, tadi siang pas tahu Doni yang dianggap sebagai tersangka terorisme," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Ia menceritakan, di masyarakat, Doni dikenal sebagai anak yang baik dan mudah bergaul.
Ia juga menyukai dunia musik.
Hal tersebut disampaikan Faturohman karena Doni sering mengikuti latihan band musik bersama teman-temannya.
"Dia suka ikut-ikut musik underground, anak punk gitu," ujar dia.
Faturohman menambahkan, Doni sempat merantau ke Jakarta untuk berjualan sate.
Namun, setelah pulang kampung dan tidak lagi merantau, Doni justru dikenal masyarakat sebagai sosok anak yang pendiam.
"Tidak ada, tidak ada gerak-gerik Doni yang mencurigakan, Doni, ya, sama kayak anak lainnya," ujar dia.
Adapun dalam penggerebekan itu, tim Densus 88 menggeledah seluruh bagian rumah orangtua Doni.
Faturohman mengatakan, anggota Densus 88 membawa sebuah toples yang di dalamnya diduga sebuah bom rakitan.
"Ada satu toples tadi yang dibawa bersama dengan Doni," ujar dia.
• Densus 88 Tangkap Seorang Pemuda di Indramayu Siang Tadi, Temukan Bom Rakitan di Rumahnya