Dikabarkan akan Ada Aksi Mujahid 212, Aa Gym Pilih Tak Ikut, Fokus Urus Pesantren Saja
Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT), KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), memutuskan absen pada Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI yang dipusatka
Selain mengubah nama aksi, perubahan juga mereka lakukan pada titik kumpul dan rute aksi.
Sedianya mereka berkumpul di Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, pukul 06.00, tapi diganti menjadi di Bundaran HI pada pukul 08.00. Dari Bundaran HI mereka akan bergerak menuju Istana Negara.
Seperti halnya DT, Aliansi Aktivis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (Almumtaz), yang biasa hadir dalam agenda serupa, juga berencana absen pada aksi kali ini.
"Itu karena informasinya baru ramai hari ini. Tentu saja ini informasi yang terlalu mendadak," kata Koordinator Utama Almumtaz, Ustaz Hilmi, saat dikonfirmasi kemarin sore.
Sejauh ini, ujarnya, Almumtaz juga belum mendapat informasi dari sejumlah elemen mengenai rencana keberangkatan ke Jakarta.
"Kalaupun berangkat, pasti akan ada komunikasi dengan pimpinan-pimpinan yang ada di Tasikmalaya. Biasanya ada musyawarah dulu untuk sepakat sebelum berangkat. Untuk saat ini Almumtaz belum bisa mengkoordinir keberangkatan ke Jakarta," katanya.
Meski demikian, kata Hilmi, mereka yang berangkat secara mandiri ke Jakarta mungkin saja ada. "Mungkin saja agenda personel lain yang mendapat instruksi dari atas, misal dari FPI, bisa saja mereka berangkat," ujarnya.
Pembina Almumtaz, KH Aminudin Bustomi, mengatakan, berdasar informasi yang ia terima, aksi di Jakarta kali ini memang dioptimalkan bagi massa sekitar Jabodetabek dan Banten.
• Berkicau Soal Papua dan Jadi Tersangka UU ITE, Dandhy Laksono: Apakah Ini Kejahatan Urgent?
"Makanya informasi ke daerah-daerah mendadak. Untuk poinnya yang kami dengar secara umum sama dengan yang disuarakan gelombang massa sepekan terakhir," kata tokoh agama Tasikmalaya itu.
Ia berharap para peserta aksi nanti menetapkan niat semata-mata memperjuangkan dan mempertahankan NKRI.
"Jangan terpancing, jangan terprovokasi. Siapkan diri lahir batin," ujarnya.
Ia juga berharap aparat tak bersikap berlebihan saat mengawal aksi.
"Semoga aman damai. Semoga negeri lebih baik ke depannya. Tidak ada lagi korban arogansi aparat. Senjata itu dibeli dari uang rakyat jangan pakai bunuh rakyat," ujarnya.
Dewan guru Ponpes Darussalam Ciamis, Ebeg Syal Rahman, mengatakan, secara kelembagaan Ponpes Darussalam tak mengikuti aksi ini.
"Tapi, secara individu mungkin saja ada yang berangkat. Itu sudah menjadi hak dan tanggung jawab masing-masing," kata Ebeg.