Exit Tol Bandung-Cilacap Dibuat di Pangandaran, Kabupaten Ciamis Dilewat
Meski Kabupaten Ciamis termasuk wilayah yang juga dilintasi jalan tol Bandung-Cilacap, kabupaten tersebut sama sekali tak memiliki akses gerbang tol
Penulis: Arief Permadi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Meski Kabupaten Ciamis termasuk wilayah yang juga dilintasi jalan tol Bandung-Cilacap, kabupaten tersebut sama sekali tak memiliki akses gerbang tol seperti wilayah lainnya.
Pada tahap pertama pembangunan, exit tol Bandung-Cilacap akan dibangun di empat titik, yakni satu titik di Kabupaten Bandung, dua titik di Garut, dan satu titik lagi di Kota Tasikmalaya.
Pada tahap dua, exit tol Bandung-Cilacap akan dibangun di Kalipucang atau 17 kilometer menuju kawasan Pangandaran.
Pada awalnya, pintu tol di Kalipucang ini tak termasuk dalam rencana. Semula, jalur tol direncanakan lurus ke Cilacap namun trase akhirnya dilengkungkan untuk mendukung Pangandaran sebagai destinasi pariwisata.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil meminta, setelah perubahan ini, para kepala daerah yang wilayahnya akan dilewati jalan tol ini tak lagi mengubah-ubah trase yang telah disepakati bersama.
Ini, kata Ridwan Kamil, harus ditaati agar penetapan lokasi atau penlok yang merupakan kewenangan Pemprov Jabar bisa segera dilakukan.
Pembangunan jalan tol Bandung-Cilacap sepanjang 205 kilometer ini dibagi dalam dua seksi. Seksi pertama dimulai dari Gedebage, menyambung ke selatan ke Kabupaten Bandung, Garut, sampai Tasikmalaya.
• Rencana Exit Tol di Tasikmalaya, Kawasan di Kecamatan Mangkubumi Ini Jadi Sorotan
• Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya Bakal Dibangun Tahun Depan, Biayanya Rp 60 Triliun
Kemudian tahap dua dibangun dari Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Pangandaran, sampai Cilacap.
Emil, begitu Ridwan Kamil biasa disapa, juga mengatakan pengelola pembangunan tol ini sudah diputuskan.
Pemilik konsorsiumnya adalah PT Jasa Marga. Pembebasan lahan sekaligus pembangunan jalan tol ini rencananya dimulai pada 2020.
"Tahap pertama Rp 60 triliun, sampai Tasikmalaya. Tahap duanya kurang lebih sama seperti itu. Pembebasan lahan sama mahalnya dengan konstruksi," kata Ridwan Kamil sesudah menggelar rapat pematangan rencana pembangunan jalan tol ini bersama pemerintah kabupaten dan kota di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (25/9/2019).
Emil menegaskan rapat percepatan ini menjadi langkah finalisasi dalam penentuan trase, terutama terkait pembebasan lahan yang prosesnya panjang dan tidak mudah.
"Secara umum, 90 persen semua mengarah ke hal positif, jadi kita kebut sehingga tiba waktunya tidak ada lagi kemacetan saat Lebaran," kata Emil.
Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahardian memaparkan jarak tempuh tahap 1 Gedebage-Tasikmalaya adalah 95,2 kilometer lalu tahap 2 Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 111 kilometer.
Hedy mengatakan, jarak 200-an kilometer ini adalah konsistensi terpanjang yang diberikan oleh pemerintah untuk pembangunan jalan tol.