Unjuk Rasa di Bandung, Belasan Pendemo Terkapar, Gerbang DPRD Jabar Roboh
Sejumlah mahasiswa terluka dalam unjuk rasa yang kembali berakhir rusuh di halaman Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Bandung, Selasa (24/9/2019).
Penulis: Arief Permadi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
"Kamu saya bawa ke masjid, istirahat di sana. Setelah mereda, kamu pulang," kata Manulang.
Kemarin, puluhan mahasiswa yang kesakitan karena gas air mata juga terlihat di sekitar keran air di parkiran Gedung DPRD Jabar. Belasan di antaranya sampai terkapar.
Seorang polisi berpakaian preman membantu mereka dengan memberinya air minum.
Dipulangkan
Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan RS Halmahera, Bernadita E Yudhasari, mengatakan semua korban luka, baik pendemo mauoun petugas kepolisian yang dibawa ke RS Halmahera sejak Senin lalu sudah membaik dan diperbolehkan pulang.
Dari 15 orang yang dibawa ke Halmahera, 12 di antaranya adalah pengunjuk rasa, sementaa tiga lainnya petugas polisi.
Sebagian besar, ujarnya, karena terpapar gas air mata. "Ada juga yang luka karena benturan benda tumpul, baik dari polisi maupun pendemo. Sudah kami beri tindakan perawatan," ujarnya.
• Baru Dilantik, Ketua DPRD KBB Dukung Aksi Demo Mahasiswa Tolak Sejumlah RUU
Dari tiga polisi yang sempat dirawah, satu di antaranya dirujuk ke RS Mata Cicendo.
"Ia mengalami gangguan penglihatan. Ia dirujuk karena di RS Halmahera fasilitasnya tidak memadai untuk itu," ujarnya.
Ketua Korps Sukarela (KSR) Unisba, Faisal, mencatat ada 154 mahasiswa yang terluka dan sempat mendapatkan pertolongan pertama di kampus Unisba, Jalan Tamansari, Bandung, pada Senin malam.
"Sebanyak 62 orang dapat kami tangani secara medis di Unisba, tapi 92 orang mahasiswa yang mengalami luka cukup serius harus dibawa ke rumah sakit terdekat," ujarnya.
Sebagian di antaranya dibawa ke RS Halmahera. Sebagian lagi dirujuk ke RS Sari Ningsih, RS Borromeus, Ada juga yang dibawa ke RS Hasan Sadikin.
Rektor Unisba Edi Setiadi mengatakan pertolongan pertama mereka berikan semata-mata sebagai solidaritas dan bentuk kepedulian atas dasar kemanusiaan.
Menurut Setiadi, Unisba tidak pernah mempersiapkan tim medis untuk mengantisipasi kejadian tersebut.
Unisba dipilih sebagai tempat evakuasi karena merupakan kampus terdekat dengan lokasi unjuk rasa.