Mahasiswa Masih Kuasai Gedung DPRD Garut, Tunggu Kedatangan Euis Ida Wartiah
Hingga pukul 11.30, ratusan mahasiswa dari berbagai kampus masih menduduki ruang paripurna DPRD Garut
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Hingga pukul 11.30, ratusan mahasiswa dari berbagai kampus masih menduduki ruang paripurna DPRD Garut. Mereka melakukan orasi di gedung wakil rakyat itu.
Para mahasiswa memenuhi ruang paripurna sejak pukul 10.30. Mahasiswa terus bergantian menggelar orasi. Menjelang siang hari, massa pun terus berdatangan.
Mahasiswa bersikukuh menduduki DPRD Garut hingga semua anggota dewan datang. Mereka pun kecewa karena Ketua DPRD Garut belum tiba di ruang paripurna.
Dari pantauan, baru enam anggota dewan yang datang. Salah satunya Wakil Ketua DPRD Garut, Enan. Pengawalan demontrasi pun tak begitu ketat.
Selain menduduki ruang paripurna, mahasiswa pun menyegel DPRD Garut. Mereka enggan berbicara dengan anggota dewan sebelum Ketua DPRD hadir.
"Tidak ada lobi-lobi kawan. Kita tunggu hingga ketua dewan datang. Kita duduki gedung wakil rakyat ini," ujar salah satu orator, Rabu (25/9/2019).
Teriakan lawan dan nyanyian perjuangan terus dikumandangkan. Aksi menguasai Gedung DPRD Garut akan terus dilalukan hingga semua tuntutan mahasiswa dipenuhi.

Mahasiswa Tunggu Kedatangan Euis Ida Wartiah
Aksi mahasiswa Garut yang menduduki DPRD Garut akan terus dilakukan hingga Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah menemui para mahasiswa.
Koordinator aksi, Dadan Nurjaman, menyampaikan aksi mahasiswa tersebut akan dilakukan hingga batas waktu yang tak ditentukan. Jika anggota dewan tak memenuhi semua tuntutan mahasiswa, maka Gedung DPRD akan terus dikuasai.
"Kami minta ketua dewan untuk datang ke sini. Jika tidak, aksi menduduki gedung dewan akan kami lakukan sampai kapan pun," ucap Dadan, Rabu (25/9/2019).
Dadan menambahkan, semua anggota dewan harus hadir. Pihaknya menuntut DPRD Garut menandatangani nota kesepahaman aksi.

Dalam tuntutannya, para mahasiswa menyoroti persoalan sejumlah RUU dan revisi UU KPK. Selain itu, para mahasiswa juga menyerukan agar fenomenan kebakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimantan segera ditangani.
"Aksi ini sebagai solidaritas atas aksi yang telah kawan-kawan mahasiswa di daerah lain lakukan. Kami juga akan terus mengawal agar RUU dan setumpul persoalan di dewan bisa dibenahi," katanya.