Ridwan Kamil Sayangkan Unjuk Rasa Mahasiswa di Bandung Ricuh dan Timbul Korban
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyayangkan timbulnya sejumlah korban akibat kericuhan di akhir aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa di depan Gedung D
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Theofilus Richard
pengunjukrasa yang terluka pun membaringkan diri di kursi-kursi restoran. Beberapa menit kemudian, mereka keluar bersama menuju kampus mereka dan berterima kasih kepada pengelola empat makan tersebut.
• VIDEO Ribuan Mahasiswa di Bandung Berdemo di Halaman Gedung DPRD Jabar, Selamatkan KPK
Jika di sebelah barat massa dapat dibubarkan dan meninggalkan lokasi pada 18.45, massa yang didesak ke arah Gasibu terus melakukan perlawanan kepada polisi sampai azan isya berkumandang.
Para mahasiswa ini melakukan aksinya memakai jas almamater masing-masing perguruan tingginya. Mereka di antaranya berasal dari Unisba, UIN Bandung, Telkom University, Unpas, Universitas Nurtanio, Unjani, dan lainnya. Dalam aksinya, mereka membawa sejumlah poster bertuliskan "Demokrasi Mati Suri", "Selamatkan KPK", "Save KPK" dan poster penolakan lainnya.
Presiden Mahasiswa Telkom University, Yusuf Syahputra Gani, mengatakan dalam aksi ini mahasiswa mengajukan beberapa tuntutan.
Di antaranya, menolak semua rancangan undang-undang yang dianggap akan merugikan masyarakat yang tengah digodok pemerintah
"Kami menolak RUU KPK, RUU KUHP, RUU PAS (pemasyarakatan), dan RUU Pertanahan. Kami meminta audiensi dengan Ketua DPRD Jabar," ujar Yusuf dalam kesempatan tersebut.
Presiden Mahasiswa Teknik Universitas Pasundan, Fauzan Rizky Bayu Pratama, mengatakan mahasiswa ingin menyuarakan aspirasi masyarakat Jabar.
Walaupun berbeda-beda kampus, semua mahasiswa melebur jadi satu untuk tujuan yang sama, menolak RUU KPK, RUU KUHP dan RUU PAS, dan RUU Pertanahan.
"Kita di sini satu perjuangan. Tujuan kita sama satu. Hari ini kita sampaikan pada DPRD Jabar mahasiawa Jabar mengugat dan hadir untuk menolak RUU KPK, RUU KUHP," kata Fauzan dalam orasinya.
Fauzan mengaku bangga karena dalam aksi tersebut ada sekitar 1.500 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta yang bersatu, merapatkan barisan menolak empat RUU bermasalah.
"Kami mahasiswa Bandung Raya, mahasiswa Jawa Barat hadir di sini hanya ingin menyuarakan aspirasi yang sudah lama terbungkam dan tidak pernah didengar oleh pejabat," kata dia.
Dalam aksi tersebut, teriakan "revolusi" terus dikumandangkan. Aparat kepolisian pun melakukan pengamanan dan pengaturan lalu lintas selama aksi berlangsung.
• 9 Polisi Mengalami Luka Pasca Unjuk Rasa Mahasiswa yang Berakhir Ricuh di Depan Gedung DPRD Jabar