Warga Klayan Lor Gegunung Minta Dibuatkan MCK Umum, Selama Ini Mandi di Sungai

Warga Blok Klayan Lor, Kelurahan Gegunung, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, mengharapkan adanya bantuan

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Ichsan
tribunjabar/hakim baehaki
Warga Klayan Lor Gegunung Minta Dibuatkan MCK Umum, Selama Ini Mandi di Sungai 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Warga Blok Klayan Lor, Kelurahan Gegunung, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, mengharapkan adanya bantuan fasilitas mandi cuci kakus (MCK) umum yang dapat digunakan oleh warga setiap musim kemarau.

Fasilitas MCK umum, diakui oleh warga nantinya akan berguna untuk masyarakat kampung tersebut sehingga tidak bersusah payah turun ke Sungai Cipager setiap musim kemarau.

Komariah (56), warga Blok Klayan Lor, mengatakan, kalau lebih dari 15 tahun memanfaatkan aliran Sungai Cipager untuk berbagai kebutuhan, mulai dari mandi hingga mencuci.

"Sekarang kan beda dengan dahulu, airnya sudah mulai kotor dan tercemar. Kalau bisa dibuatkan kamar mandi umum," kata Komariah di Sungai Cipager, Minggu (22/9/2019).

Di sepanjang aliran Sungai Cipager yang berada di Kelurahan Gegunung, banyak sekali ditemukan tumpukan sampah, sebagian besar merupakan sampah plastik rumah tangga.

Jalan Jakarta Kota Bandung Macet Terus, Begini Rekayasa Lalu Lintas yang akan Diterapkan Polisi

Komariah mengatakan, kalau ia khawatir kondisi tersebut dapat menimbulkan wabah penyakit, lantaran setiap hari menggunakan air Sungai Cipager.

"Sekarang memang tidak sakit, takutnya kan nanti," katanya.

Kepala Seksi Kedarutan dan Logistik, Eman Sulaeman, mengatakan, dari hasil pemetaan yang dilakukan oleh Tim Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, krisis air bersih terjadi mulai Juni dan Juli 2019.

Hal tersebut berbeda dengan tahun lalu yang terjadi, mulai Agustus sampai September.

Ia menambahkan, ‎keringan pada 2019 lebih cepat dibandingkan tahun lalu, karena terjadinya perubahan iklim cuaca ekstrem dan hingga saat ini hujan pun belum turun di wilayah Kabupaten Cirebon.

"Kami akan antisipasi, salah satunya dengan suplai air bersih," katanya.

Ratusan Pemuda di Cikedung Indramayu Terjun ke Sungai Badak, Ini yang Mereka Lakukan

Eman mengatakan, bila masa hari tanpa hujan melebihi 90 hari, pihak BPBD akan merubah status menjadi tanggap darurat dan melaporkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membuat hujan buatan.

Dikatakan Eman, kekeringan di Kabupaten Cirebon masih dalam status siaga darurat, sehingga pemerintah masih dapat mengatasi dengan cara mensuplai air bersih dan masyarakat pun masih menikmati air bersih meskipun dalam jumlah sedikit.

"Kami belum pernah bikin hujan buatan, jangan sampai. Kalau tidak hujan, kami akan adakan salat istisqa," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved