Bukalapak Bikin Heboh, Aplikasinya Mendadak Hilang di Play Store, Ini yang Sebenarnya Terjadi

Aplikasi layanan e-commerce Bukalapak mendadak hilang dari Google Play Store sejak Rabu, (18/9/2019) malam kemarin.

Editor: Widia Lestari
KOMPAS.com/Wahyunanda Kusuma Pertiwi
Ilustrasi Bukalapak. 

TRIBUNJABAR.ID - Aplikasi layanan e-commerce Bukalapak mendadak hilang dari Google Play Store sejak Rabu, (18/9/2019) malam kemarin.

Hilangnya aplikasi ini kemudian menjadi perbincangan hangat di jagat maya.

Sejumlah pengguna Twitter melaporkan bahwa mereka yang mencari aplikasi Bukalapak di Google Play Store hanya dapat menemukan aplikasi Mitra Bukalapak, bukan aplikasi utama untuk proses jual beli.

"Kok Bukalapak hilang dari Playstore?" tulis pengguna akun Twitter @vegavatima. "Iseng buka Google Playstore terus cari

Bukalapak. Kok aplikasinya ga ada ya? Apa hape gua bermasalah atau ditendang keluar Google saking rendah ratingnya?" tulis akun @Dennysiregar7.

Menanggapi kabar tersebut, Head of Corporate Communication Bukalapak, Intan Wibisono membenarkan bahwa saat ini aplikasi Bukalapak memang tengah mengalami kendala untuk diunduh lewat toko aplikasi Google Play Store.

Achmad Zaky.
Achmad Zaky. (Kolase (Kompas.com dan Pixabay.com))

Namun Intan memastikan bahwa kendala tersebut tidak memengaruhi kegiatan layanan jual beli yang dilakukan melalui Bukalapak.

"Pengguna yang sudah mengunduh aplikasi Bukalapak juga tetap dapat menggunakannya dengan normal," kata Intan kepada KompasTekno, Kamis (19/9/2019).

CEO Bukalapak yang Cuitannya Ramai Dibahas di Medsos Diagendakan Ketemu Jokowi Hari Ini

Ia juga meminta maaf kepada pengguna baru yang ingin mengunduh aplikasi karena adanya kendala teknis tersebut.

Kendati demikian, Intan menegaskan bahwa masalah ini hanya terjadi pada aplikasi yang ada di Google Play Store.

Sementara pengguna iOS (iPhone/iPad) masih bisa mengunduh aplikasi Bukalapak lewat App Store.

"Saat ini kami sedang melakukan upaya pembaruan agar Bukalapak dapat segera diunduh oleh pengguna baru melalui Google Play Store.

Sementara aplikasi Bukalapak di App Store masih bisa diunduh seperti biasa," kata Intan.

Kendati demikian Intan tidak memastikan kapan aplikasi Bukalapak akan kembali hadir di Google Play Store.

Ia hanya menegaskan bahwa kendala teknis pada aplikasi Bukalapak ini tidak mempengaruhi layanan yang ada.

"Kami berupaya keras untuk menjaga kenyamanan seluruh pengguna," pungkas Intan.

Buka Pusat Riset AI Bersama ITB, Bukalapak Kini Miliki Dua Kantor Riset di Bandung

Kata Jokowi Soal CEO Bukalapak

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menasihati CEO Bukalapak Achmad Zaky agar lebih hati-hati dalam menggunakan data di ruang publik. Nasihat ini disampaikan Jokowi saat bertemu Achmad Zaky di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).

"Jadi beliau (Presiden) menasihati Zaky supaya lebih hati-hati," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki usai mendampingi Jokowi bertemu Zaky. 

Nasihat tersebut berkaitan dengan kicauan Zaky di Twitter.

Dalam twitnya, Zaky menulis, "Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451 B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11.

Taiwan 33B 14. Australia 23B 24 Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin".

Teten mengatakan, Presiden menasihati Zaky karena menggunakan data lama.

Padahal, anggaran untuk riset dan pengembangan (research and development/R&D) di Indonesia saat ini sudah jauh lebih meningkat.

"Walaupun beliau (Presiden) sepakat dengan substansi yang diangkat Zaky soal R&D (research and development), tapi juga memang Zaky keliru dari data yang dipakai," kata Teten.

Teten menegaskan, walau menasihati Zaky, Presiden Jokowi tidak marah.

Presiden justru akan menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak uninstall aplikasi Bukalapak.

 Dua Pria Ini Terbilang Nekat, Selundupkan Sabu-sabu ke Sel Tahanan Mapolres Sumedang

Hal itu untuk menanggapi reaksi para pendukung Jokowi yang marah dengan kicauan Zaky.

"Beliau (Presiden) pahamlah. Ini kan Zaky masih anak muda, mungkin ada khilaf, kesalahan. Tapi kan ini Presiden melihat Zaky orang baik," kata Teten.

Dalam pertemuan tersebut, Zaky menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Jokowi atas kicauannya.

Zaky mengakui bahwa data yang ia gunakan terkait anggaran pengembangan dan riset di Indonesia dan perbandingannya dengan negara lain, merupakan data lama.

 Kapolda Jabar Sebut Bos Batik Tersangka Curanmor Sudah Masuk DPO

Data itu dia dapat dari Wikipedia.

"Saya belum dapat data update terbaru. Tapi saya pikir semangatnya. Tolong teman wartawan diambil semangatnya," kata Zaky.

Sementara soal kata "presiden baru" dalam kicauannya, ia menegaskan bahwa hal itu bisa merujuk kepada siapapun pemenang pilpres 2019, baik Jokowi sebagai petahana maupun Prabowo Subianto sebagai penantang.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved