Angin Duduk Sangat Berbahaya, Tak Akan Sembuh Melalui Kerokan, Begini Gejala dan Cara Mencegahnya

Anda tentunya sudah tidak asing dengan kata angin duduk. Banyak kematian terjadi yang penyebabnya dipercaya karena angin duduk.

Editor: Widia Lestari
Shutterstock via Grid
Ilustrasi- angin duduk tak bisa sembuh karena kerokan. 

TRIBUNJABAR.ID - Anda tentunya sudah tidak asing dengan kata angin duduk. Banyak kematian terjadi yang penyebabnya dipercaya karena angin duduk.

Lantas apa sebenarnya angin duduk itu? Apakah sebuah mitos atau kebenaran.

Melansir dari hellosehat.com, angin duduk dalam bahasa medis disebut juga angina.

Perlu diketahui, angin duduk bukan merupakan sebuah penyakit.

Bukan juga disebabkan karena masuk angin lalu Anda bisa mengobatinya dengan cara kerokan.

Angin duduk atau angina merupakan sebuah gejala yang berkaitan dengan penyakit jantung.

Melansir dari heart.org, angin duduk menyebabkan penderitanya mengalami nyeri dada yang disebabkan karena otot jantung tidak mendapatkan suplai oksigen dari aliran darah.

Angin Duduk Bukan Disebabkan Kerokan, Kenali Perbedaannya dengan Masuk Angin, Ada Gejala Khasnya

Penderitanya seperti merasa dada ditekan atau diremas. Bahkan rasa nyeri ini bisa juga terjadi di bagian bahu, tangan, leher, rahang, atau punggung.

Berdasarkan penelitian di Universitas Airlangga Surabaya, saat orang-orang yang merasa masuk angin diperiksa, sesungguhnya sebanyak 30 persen dari mereka terkena serangan jantung koroner, melansir dari Warta Kota.

Terpisah, dr.Jetty Sedyawan, Sp.JP (K), dari Yayasan Jantung Indonesia menjelaskan, banyak yang masih salah kaprah tentang gejala angin duduk.

"Angin duduk itu adalah bahasa awam, yang dirasakan seperti masuk angin berat. Biasanya dikerik atau dipijat gejalanya tidak hilang. Sebetulnya itu kena serangan jantung," ujarnya.

Serangan jantung tersebut kemudian menyebabkan komplikasi pada 1 hingga 2 jam pertama berupa gangguan irama jantung.

Ilustrasi
Ilustrasi (net)

"Sudah ada penyempitan di pembuluh darahnya lalu gangguan listrik jantung, akibatnya jantung tidak berdenyut tapi hanya bergetar saja sehingga tidak ada pasokan ke otak. Terjadilah kematian mendadak," ujar Jetty.

Melansir dari alodokter.com, angin duduk atau angina dibagi dalam tiga jenis.

Pertama, angin duduk stabil. Biasanya dipengaruhi oleh aktivitas fisik seperti olahraga.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved