Terpopuler

Melawan 4 Pengeroyok, Preman di Bandung Ambruk dan Mati, Dipukul Botol Miras hingga Ditusuk Golok

Preman kampung di Bandung terisinggung ajak duel 4 pemuda. Setelah adu mulut, preman kampung itu dipukul botol dan ditusuk. 4 pengeroyok disidang

Editor: Hilda Rubiah
Tribunnews.com
Ilustrasi kejadian pembacokan di Garut. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Empat pria asal Desa Campaka Mulya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung, Utep Abdul Gimas, Lutfi Hasan, Rohimat, dan Yogi Irmawan duduk di kursi terdakwa di Pengadilan Negeri Bale Bandung, Selasa (17/9).

Keempatnya di dakwa kasus pengeroyokan secara bersama-sama terhadap pria bernama Jajang Oni, pria dikenal preman kampung, pada Juni 2019.

‎Jaksa penuntut umum dari Kejari Bale Bandung, Sandu Septi Murhanta mendakwa ke empatnya dengan Pasal 170 ayat 3 dan Pasal 351 ayat 3 KUH Pidana.

Merawat Vagina dengan Ratus, Ternyata Bisa Mencegah Kanker Serviks, Bagaimana Caranya?

"Terdakwa dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang mengakibatkan maut. Dan, melakukan perbuatan penganiayaan mengakibatkan matinya seseorang," ujar Sandy.

Kata jaksa, kasus ini bermula saat Utep Abdul Gomas menerima pengaduan dari keponakannya, Pepep yang dipalak uang Rp 20 ribu oleh Jajang Oni, pria dikenal preman kampung.

Pengaduan itu ditindak lanjuti Utep dengan mengumpulkan kawan-kawannya seperti Lutfi Hasan, Rohimat dan Yogi Irmawan.

Selain itu, Utep juga mengumpulkan teman-temannya yang lain hingga delapan orang.

Mereka kemudian menemui korban seraya menggerung-gerungkan mesin sepeda motor.

Kasus Polisi Nemplok di Kap Mesin Mobil, Sopir: Saya Minta Maaf pada Polisi Meski Dia Tak Terluka

Saat itu, korban keluar dan menghardik terdakwa dengan mengatakan, "Saha tadi nu ngagerung-gerung motor deket imah aing (siapa tadi yang menggerung-gerung knalpot motor dekat rumah saya," ujar jaksa Sandy, menirukan ucapan korban.

Informasi yang dihimpun, korban dikenal sebagai preman di desa itu.

"Saat itu, terdakwa Rohimat sempat beradu mulut dengan Jajang Oni dan mengatakan, 'Ari maneh hirup teh nanaonan ngaresahkeun masyarakat (kamu apa-apan hidupnya meresahkan masyarakat),' ujar jaksa Sandi, menirukan ucapan terdakwa Rohimat sebelum kejadian.

Merasa ditantang, korban Jajang Oni, pria preman kampung, tidak terima dan balas menghardik sambil marah-marah.

"Seketika terdakwa Utep memukulkan botol minuman keras ke Jajang Oni bersama terdakwa Yogi Irmawan yang menendang. Lalu diikuti Lutfi Hasan menusukan golok ke arah perut lalu memukul korban hingga jatuh tersungkur," kata Sandy.

Ezechiel NDouassel Absen Lawan Semen Padang, Bagaimana dengan Omid Nazari yang Kepalanya Bocor?

Jajang Oni setelah tersungkur setelah ditusuk, dihantam botol minuman keras hingga dipukuli. Namun, ia masih bisa bangkit dan sempat membentak dan melawan.

"Korban sempat melawan dan menghardik para para pelaku penganiayaan dan menantang untuk berkelahi. Namun, belum sempat melawan, korban keburu dikeroyok oleh empat terdakwa dan massa ecara bertubi-tubi‎ menggunakan tangan kosong dan bambu," ujarnya.

Sang preman itu kemudian tersungkur dengan tubuh bersimbah darah di jalan. Pelaku lalu meninggalkan korban. Hasil visum, korban mengalami luka seluruh kepala, wajah, ‎punggung, perut.

"Berdasarkan hasil visum, sebab kematian korban karena kekerasan benda tajam berupa luka bacok dan pendarahan hebat organ dalam perut," ujarnya.

Penganiayaan di Cimahi

TR (50) warga Rancaekek menjadi korban pengeroyokan di Kota Cimahi yang terjadi Minggu (15/9/2019), sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

Kejadian TR viral di twitter diposting akun @AtuiAtuy yang merupakan anak kandung bernama Arthur Ridwan.

Saat dikonfirmasi, Arthur menceritakan kejadian pengeroyokan oleh pelaku sebanyak enam orang itu terhadap ayahnya, kala itu ada kerjaan di Kota Cimahi.

Isinya Tak Berpihak kepada Rakyat Kecil, Anggota DPRD Jabar Asep Suherman Tolak RUU Pertanahan

Pada Minggu (15/9/2019), sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, tepatnya sebelum Jembatan Cimindi, Kota Cimahi, ayahnya itu diberhantikan oleh pelaku dengan kondisi mabuk dan meminta sejumlah uang.

Seorang bapak-bapak wajahnya babak belur dipukuli geng motor di Cimahi, Minggu (15/9/2019) (Capture Twitter)
Namun menurut Arthur kala itu ayahnya yang tak mempunyai uang cash, tiba tiba pelaku membukakan helm ayahnya TR dan mengeroyok ayahnya tersebut.

"Keadaan mabuk (pelaku), minta uang, digeledah, enggak ada cash bapak saya teh, terus di pukulin," ujar Arthur kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Senin (16/9/2019).

Seorang bapak yang mengenakan kopiah dengan wajah lebam dan luka-luka di kedua matanya viral di media sosial, Minggu (15/9/2019).
Seorang bapak yang mengenakan kopiah dengan wajah lebam dan luka-luka di kedua matanya viral di media sosial, Minggu (15/9/2019). (Istimewa)

Arthur mengaku dengan kondisi ayahnya yang mengalami luka lebam dan berdarah diseluruh wajahnya itu, terpaksa pulang sendiri dan mengendari sepeda motor kerumahnya yaitu di daerah Rancaekek, Kabupaten Bandung.

"Pulang ke rumah sendiri, sampai rumah jam 04.00 WIB," ungkapnya.

Arthur yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara itu, merasakan shok saat mendengar cerita ibunya yang menyebutkan ayahnya mengalami pengeroyokan di Cimahi.

"Saya tahu dari mamah saya ditelpon, saya langsung pulang, pas pulang bapak saya enggak banyak bicara karena bibirnya dijahit," ujarnya.

Arthur mengaku ayahnya itu, selain mengalami luka lebam dikedua matanya, bagian bibir ayahnya itu harus menjalani jahitan karena robek dikeroyok oleh pelaku serta terdapat benjolan dibagian belakang kepala ayahnya tersebut diduga dipukul dengan benda tumpul.

Seorang bapak-bapak wajahnya babak belur dipukuli geng motor di Cimahi, Minggu (15/9/2019) (Capture Twitter)
"Kepala dipukul juga rada benjol, bagian atas belakang," ujarnya.

Arthur kini belum memastikan kejadian menimpa ayahnya itu akan dilaporkan kepihak berwajib, namun menurutnya kini dirinya lebih dulu fokus penyembuhan terhadap ayahnya itu.

Ia menambahkan kejadian tersebut menjadi perhatian bagi warga untuk berhati-hati saat mengendarai sepada motor di malam hari serta ia berharap kepada pihak kepolisian untuk siapsiaga menjaga keamanan.

Saat Tribun Jabar mengkonfirmasi kepada Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Yohannes Redhoi Sigiro, pihaknya belum menerima laporan atas kejadian tersebut.

"Belum ada laporan," ujar Yohannes melalui pesan whatsapp, Senin (16/9/2019). (*)

Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Preman di Bandung Tewas Dikeroyok 4 Pria Setelah Tetap Melawan Saat Dipukul Botol Miras dan Ditusuk, https://cirebon.tribunnews.com/2019/09/17/preman-di-bandung-tewas-dikeroyok-4-pria-setelah-tetap-melawan-saat-dipukul-botol-miras-dan-ditusuk?page=all.

Editor: Muhamad Nandri Prilatama

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved